Menurut dia mudik sudah menjadi kegiatan kultural yang dilakukan bukan hanya melibatkan umat Islam saja, melainkan seluruh warga negara Indonesia. Ia memahami jika ada suasana yang berbeda jika tak ada mudik, namun untuk kondisi saat ini merupakan langkah tepat.
"Karena itu ini adalah persoalan kultur, bukan persoalan agama. Karena itu bagi seluruh masyarakat untuk menahan diri tidak mudik pada tahun ini. Dan bagi yang misalnya ada sesuatu yang sangat penting harus dilakukan di kampung halaman, hendaknya tetap mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah," katanya.
Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan keputusan pemerintah yang melarang mudik karena negara ingin melindungi seluruh warganya dari penularan COVID-19."Jadi peniadaan mudik karena pemerintah ingin melindungi seluruh warga negara agar terjaga dari penularan COVID-19," ujar Yaqut.
Menurut diasetiap keputusan yang diambil memiliki dasar tertentu. Apalagi saat libur hari raya Idul Fitri, Idul Adha, Natal, maupun tahun baru kerap terjadi lonjakan angka penularan COVID-19.