Harga Pangan di Lebanon Naik Gila-gilaan

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti / Red: Ani Nursalikah

Senin 19 Apr 2021 05:05 WIB

Harga Pangan di Lebanon Naik Gila-gilaan. Seorang pedagang memajang sayuran untuk persiapan Ramadhan di sebuah pasar di Beirut, Lebanon, Senin, 12 April 2021. Foto:

1

Harga telah melonjak

Satu bulan makan buka puasa untuk sebuah keluarga beranggotakan lima orang sekarang diperkirakan menelan biaya 2,5 kali lipat dari upah minimum yang bernilai 60 dolar AS. Lebanon mengimpor sebagian besar makanannya dan terjadi kekurangan karena pemerintah kehabisan dolar.

"Gaji kami tidak berubah tapi harga melonjak,” kata warga Hana Sader.

Meski gandum disubsidi oleh pemerintah, harga roti juga mengalami kenaikan. Membeli satu bungkus roti sehari selama sebulan menghabiskan lebih dari 10 persen upah minimum.

Badan amal harus memperluas upaya mereka untuk membantu mereka yang membutuhkan karena pengangguran di negara berpenduduk lima juta orang itu meningkat. Maya Terro adalah salah satu pendiri Food Blessed, sebuah organisasi yang memberi makan sekitar 1.600 keluarga setiap bulan.

"Mereka mengatakan jika mereka tidak menerima kotak makanan bulan ini, itu mungkin berarti kami mungkin tidak berbuka puasa atau kami harus makan setengah dari jumlah itu," katanya.

Pandemi Covid-19 telah memperburuk ketimpangan sosial ekonomi, dengan lebih dari separuh keluarga Lebanon hidup dalam kemiskinan. Bulan lalu, protes melanda kota-kota Lebanon, dengan demonstran memasang penghalang jalan di jalan raya utama.

Selain itu, kebuntuan politik menambah kesengsaraan Lebanon karena Perdana Menteri yang ditunjuk Saad Hariri dan Presiden Michel Aoun terus berselisih mengenai pembentukan pemerintahan baru dan bagaimana kementerian akan dialokasikan.

https://www.aljazeera.com/news/2021/4/17/lebanon-faces-tough-ramadan-amid-soaring-food-prices

Terpopuler