Lima Tradisi Unik Perayaan Ramadhan Muslim Afrika

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah

Senin 19 Apr 2021 05:15 WIB

Lima Tradisi Unik Perayaan Ramadhan Muslim Afrika. Seorang wanita meninggalkan masjid sambil mengenakan masker setelah berdoa di masjid yang dibuka kembali di Rabat, Maroko, Rabu (15/7/2020). Foto:

1

Lentera warna-warni penuh cahaya

Perilaku budaya menyalakan lentera berwarna-warni maupun beraksen rumit memiliki konotasi spiritual dari waktu ke waktu. Di Mesir, lentera melambangkan kegembiraan dan persatuan sepanjang bulan Ramadhan.

Tradisi ini dikaitkan dengan Kekhalifahan Fatimiyah, ketika para pejabat militer menyuruh penduduk setempat memegang lilin dalam bingkai kayu. Cara ini dilakukan dengan tujuan menerangi jalur kekhalifahan saat itu, Al-Muʿizz li-Dīn Allah, saat ia tiba di Kairo pada hari pertama Ramadhan.

Di zaman sekarang, anak-anak menemukan kegembiraan dengan berkeliaran di jalanan bersama fanous atau lentera mereka. Di jalanan, mereka akan meminta permen dan hadiah sambil bernyanyi dengan riang. 

Lentera Ramadhan ini berevolusi dari kotak kayu sederhana menjadi lentera yang dirancang dengan baik dan rumit, yang sekarang menyala di seluruh Mesir untuk menyebarkan cahaya dan cinta di bulan Ramadhan.

photo
Orang Mesir membeli dekorasi Fanous (Lentera) untuk Ramadhan mendatang di sebuah pasar di Kairo, Mesir, 01 April 2021. Pedagang kurma di Mesir memiliki tradisi tahunan untuk menamai barang dagangan mereka dengan nama selebriti lokal dan asing serta acara penting sebelum Bulan Suci Puasa Ramadhan, yang diharapkan pada 13 April. Muslim di seluruh dunia merayakan bulan suci Ramadhan dengan berdoa pada malam hari dan tidak makan, minum, dan tindakan seksual antara matahari terbit dan terbenam. Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam kalender Islam dan diyakini bahwa wahyu ayat pertama Alquran terjadi selama 10 malam terakhir. - (EPA-EFE / KHALED ELFIQI)

 

Terpopuler