Foto: Republika/Putra M. Akbar
Tradisi Makan Kurma Saat Buka Puasa. Pedagang saat menata kurma yang dijual di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Kamis (15/4).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi umat Muslim, Bulan Ramadhan adalah bulan suci di mana seluruh umat Islam wajib melaksanakan puasa selama satu bulan.
Pada bulan Ramadhan, Allah juga menurunkan ayat pertama dari kitab suci Alquran kepada Nabi Muhammad. Selama ribuan tahun, tradisi bermunculan untuk memperingati bulan Ramadhan, termasuk mengnonsumsi buah kurma.
Dilansir dari Mashed, menurut The Spruce Eats, kurma memiliki keterkaitan yang erat dengan puasa Ramadhan dan kebiasaan Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad menyukai berbuka puasa dengan kurma sebelum dia menunaikan sholat, jika tidak ada maka beliau akan berbuka dengan seteguk air.
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Ketika salah satu dari kalian berpuasa, dia harus berbuka puasa dengan kurma; tetapi jika dia tidak bisa mendapatkannya, maka (ia harus membatalkan puasanya) dengan air, karena air itu memurnikan."
Kurma juga memiliki hubungan yang erat dengan Alquran. Ayat yang menyebutkan tentang buah ini muncul lebih dari 20 kali, dan memainkan peran kuliner yang penting di banyak negara Islam.
Meskipun buah kurma bukanlah makanan utama dalam kehidupan sehari-hari, tetapi buah ini memainkan peran penting. Bahkan UNESCO juga telah menempatkan kurma dan tradisinya dalam daftar Warisan Budaya tak Benda.
Menurut The Arab Weekly, beberapa sejarawan percaya buah yang dimakan Adam dan Hawa di Taman Eden adalah sebuah kurma. Buah yang manis dan bergizi ini memiliki ikatan yang kuat dengan Islam. Umat Muslim berharap, tradisi memakan buah kurma saat berbuka ini berlangsung selama ribuan tahun yang akan datang.
https://www.mashed.com/377802/the-reason-we-eat-dates-during-ramadan/
#1
#2
#3
#4
#5
