Setan Dibelenggu Saat Ramadhan, Mengapa Maksiat Masih Marak?

Red: Ani Nursalikah

Kamis 08 Apr 2021 05:47 WIB

Setan Dibelenggu Saat Ramadhan, Mengapa Maksiat Masih Marak? Foto:

1

Lalu mengapa pada bulan Ramadhan tetap saja banyak terjadi kemaksiatan, padahal setan-setan sudah dibelenggu? Kalaupun pada bulan Ramadhan masih banyak perbuatan maksiat, masih banyak orang durhaka, dan masih banyak tindak kejahatan, adalah kenyataan empiris yang tak terelakkan.

Itu berarti benar-benar hawa nafsu manusia yang berperan. Mereka tidak bisa lagi mengambinghitamkan setan-setan dari golongan jin sebagai penyebabnya.

Manusia yang tetap berbuat maksiat, tetap durhaka, dan tetap memperturutkan kemauan jahat mereka pada bulan Ramadhan adalah setan-setan dari golongan manusia yang terbelenggu oleh hawa nafsu mereka sendiri. Mereka tidak lulus ujian iman dan tidak lolos dari belenggu dosa yang mestinya mereka dapatkan pada bulan Ramadhan.

 

Namun, di sisi lain, di kalangan umat Islam yang berpuasa pasti terasa frekuensi kemaksiatan turun drastis, sensitivitas terhadap dosa meningkat tajam, dan semangat berbuat kebajikan begitu menggelora dibanding hari-hari dalam kehidupan di luar bulan Ramadhan. Secara akademis ilmiah, dua jenis pemahaman tersebut dapat dibenarkan. Untuk menghadapi kaum awam, pemahaman tekstual lebih tepat; sedangkan terhadap kaum terpelajar, pemahaman kontekstual lebih mengena. Wallahu a'lam.