Salah Arti Makna Idul Fitri, Ini Penjelasan Ahli Fiqih

Rep: Ali Yusuf/ Red: Ani Nursalikah

Sabtu 23 May 2020 03:55 WIB

Salah Arti Makna Idul Fitri, Ini Penjelasan Ahli Fiqih. Antrean halal bihalal saat Idul Fitri. ilustrasi. Foto:

Salah Arti Makna Idul Fitri, Ini Penjelasan Ahli Fiqih

Makna Idul Fitri

Kalau kita jujur dengan istilah aslinya, sesungguhnya kata 'Idul Fitri' itu bukan bermakna kembali kepada kesucian. Tetapi yang benar adalah Hari Raya Makanan. Dan hari raya Islam yang satunya lagi adalah Idul Adha, tentu maknanya bukan kembali kepada Adha, sebab artinya akan jadi kacau balau. Masak kembali kepada hewan qurban? Idul Adha artinya adalah hari raya qurban (hewan sembelihan).

Bahwa setelah sebulan berpuasa kita harus kembali menjadi suci, mencusikan hati, mensucikan pikiran dan mensucikan semuanya, tentu memang harus. Cuma, jangan kemudian main paksa istilah yang kurang tepat.

"Mentang-mentang kita harus kembali suci, lalu ungkapan 'Idul Fithri' dipaksakan berubah makna menjadi kembali suci," katanya.

Hari Raya Makan?

Sejatinya pada hari itu umat Islam diwajibkan untuk makan dan haram untuk berpuasa. Berpuasa para tanggal 1 Syawal justru haram dan berdosa bisa dilakukan. Dan sunnahnya, makan yang menjadi ritual itu dilakukan justru sebelum kita melaksanakan shalat Idul Fitri. 

Dan oleh karena itulah kita mengenal syariat memberi zakat al-fithr, yang maknanya adalah zakat dalam bentuk makanan. Tujuannya sudah jelas, agar tidak ada yang tersisa dari orang miskin yang berpuasa hari itu dengan alasan tidak punya makanan. Dengan adanya zakat al-fithr, maka semua orang bisa makan di hari itu.

"Dan hari raya umat Islam disebut dengan Idul Fitri yang secara harfiah bermakna hari raya untuk makan," katanya.