Sidang Isbat, Kemenag: Hilal Mustahil Terlihat

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah

Jumat 22 May 2020 18:31 WIB

Menteri Agama Fachrul Razi (tengah) mendengarkan pemaparan saat sidang isbat untuk menentukan 1 Syawal 1441 Hijriyah atau jatuhnya Hari Raya Idul Fitri 2020. Sidang isbat itu dilaksanakan di Kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Jumat (22/5). Foto: Kemenag Menteri Agama Fachrul Razi (tengah) mendengarkan pemaparan saat sidang isbat untuk menentukan 1 Syawal 1441 Hijriyah atau jatuhnya Hari Raya Idul Fitri 2020. Sidang isbat itu dilaksanakan di Kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Jumat (22/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama menggelar sidang Isbat untuk menentukan 1 Syawal 1441 Hijriyah atau jatuhnya Hari Raya Idul Fitri 2020. Sidang isbat itu dilaksanakan di Kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Jumat (22/5). 

Sidang Isbat 2020 diawali dengan pemaparan yang dipimpin oleh Anggota Tim Hisab dan Rukyat atau Tim Falakiyah Kemenag, Cecep Nurwendaya. Dalam pemaparannya, Cecep menjelaskan, tinggi hilal negatif karena pada saat matahari terbenam, posisi hilal sudah berada di bawah ufuk. Hilal terbenam lebih dahulu dibandingkan dengan matahari.

Baca Juga

Berdasarkan data sistem Emphemiris Hisab Rukyat, tinggi hilal menjelang Syawal 1441 Hijriah pada Jumat (22/5) di Pelabuhan Ratu adalah -39°59'51". Artinya, hilal tidak mungkin dapat terlihat sebelum matahari terbenam pada pukul 17:44:26 WIB. Menurut dia, hilal tidak mungkin dapat terlihat setelah hilal terbenam pada pukul 17.30.03 WIB. Hilal terbenam 14 menit 23 detik sebelum matahari terbenam.

Jadi, jika ada yang melaporlakan ke hakim agama yang telah dibekali dengan data-data dan petunjuk tentang posisi hilal, mereka tidak akan menerima kesaksiannya. “Karena dari data yang mereka bawa hilal hari ini dalam kategori mustahil terlihat,” ujar Cecep, Jumat (22/5).

Dia juga menjelaskan semua wilayah Indonesia memiliki ketinggian negatif antara antara minus 5,29 sampai dengan mius 3,96 derajat. Menurut dia, hilal terbenam dahulu dibandingkan dengan matahari. Artinya, kemungkinan Hari Raya Idul Fitri jatuh pada Ahad (24/5) lusa.

Dalam menetapkan 1 Syawal 1440 Hijriyah atau Hari Raya Idul Fitri, Kemenag juga telah menerjunkan petugas rukyatul hilal di 80 titik di seluruh Indonesia. Namun, hasil akhirnya masih akan disampaikan secara resmi oleh Menteri Agama Fachrul Razi sebagai pimpinan sidang isbat.

“Secara hisab awal Syawal 1441 Hijriyah jatuh pada Ahad, sifatnya informatif, konfirmasinya menunggu hasil rukyat dan keputusan sidang isbat,” jelasnya.

Menteri Agama Fachrul Razi (tengah) mendengarkan pemaparan saat sidang isbat untuk menentukan 1 Syawal 1441 Hijriyah atau jatuhnya Hari Raya Idul Fitri 2020. Sidang isbat itu dilaksanakan di Kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Jumat (22/5).