REPUBLIKA.CO.ID, FUJAIRAH – Asosiasi Amal Fujairah (FCA) telah mendistribusikan sebanyak 150 ribu makanan berbuka puasa (iftar) pada paruh pertama bulan Ramadhan tahun ini. 

Makanan iftar tersebut dibagikan kepada para pekerja dan keluarga yang kurang mampu di emirat Fujairah, Uni Emirat Arab (UEA).  

Ketua FCA, Saeed bin Mohammed Al Raqbani, mengatakan rata-rata 10 ribu makanan disalurkan setiap hari kepada para penerima manfaat. Rencananya, badan amal ini akan menyalurkan 300 ribu makanan pada akhir bulan puasa Ramadhan ini.  

Sementara itu, di tengah pandemi saat ini, dia menambahkan bahwa pekerja dan sukarelawan di badan amal ini tetap mematuhi tindakan pencegahan dan kewaspadaan secara ketat.  

"Program bantuan makanan Ramadhan adalah bagian dari mandat FCA untuk mempromosikan nilai-nilai toleransi, solidaritas, dan kasih sayang selama keadaan luar biasa ini," kata Al Raqbani, dilansir di Emirates News Agency, Ahad (10/5).  

Tidak hanya FCA, organisasi filantropi yang berbasis di Dubai, Dar Al Ber Society, juga menyediakan lebih dari 660 ribu makanan dan parsel makanan bagi para pekerja dan orang-orang yang membutuhkan selama 10 hari pertama Ramadhan. Penyaluran makanan tersebut dilakukan di 110 lokasi di Emirat Dubai, Ajman, Ras Al Khaimah, dan Umm Al Qaiwain. 

Pendistribusian dilakukan dengan kerjasama dan koordinasi dengan 13 restoran dan dapur populer. Anggota Dewan Direktur, Ketua Komite Krisis, Kebencanaan dan Darurat di Dar Al Ber, Muhammad Suhail Al Muhairi, mengatakan para penerima manfaat adalah pekerja yang tinggal di unit perumahan di kawasan industri dan profesional dan lainnya di empat emirat. 

Selain itu, penerima manfaat juga termasuk mereka yang membutuhkan dan individu melalui titik distribusi yang tersebar di seluruh jangkauan geografis di emirat tersebut.

Adapun paket makanan disalurkan kepada keluarga dari kategori pendapatan terbatas di UEA. Al Muheiri lantas menyatakan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung proyek tersebut dan berkontribusi untuk menyediakan makanan di tengah situasi pandemi global saat ini.

Terpopuler

01 January 1970, 07:00