Imam Masjid Washington: Ini Akan Jadi Ramadhan Terbaik

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah

Jumat 24 Apr 2020 05:39 WIB

Imam Masjid Washington: Ini Akan Jadi Ramadhan Terbaik. Masjid Islamic Center Washington DC Foto: Wikipedia Imam Masjid Washington: Ini Akan Jadi Ramadhan Terbaik. Masjid Islamic Center Washington DC

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Bulan suci Ramadhan dimulai di tengah pandemi virus corona atau Covid-19. Akibatnya, umat Islam di seluruh dunia tidak bisa merayakan buka puasa bersama selama Ramadhan. Sebaliknya, mereka akan menghabiskan hari-hari puasa yang panjang di rumah mereka.

Namun, Imam Masjid Washington DC, Talib Shareef memiliki prediksi yang mengejutkan. Dia mengatakan bagi sebagian orang ini akan menjadi Ramadhan terbaik yang pernah ada.

Baca Juga

Imam Shareef membayangkan pada bulan ini setiap keluarga lebih akrab karena orang tua dan anak-anak berbuka puasa dan sahur setiap hari di rumah. "Saya membayangkan satu bulan ketika orang-orang akan mendapat waktu untuk membaca seluruh Alquran," kata Imam Shareef, dilansir dari Washington Post, Kamis (23/4).

Ia juga membayangkan bulan ketika umat Islam mengemas kalender sosial mereka. Tidak lagi ada pesta tatap muka. Sebagian besar Muslim memulai Ramadhan pada Kamis (23/4) malam.

Di Masjid di Virginia Utara di sebelas lokasi biasanya menyelenggarakan shalat taraweh dengan jamaah sekitar 4.000 sampai 7.000 orang. Pada Jumat, jamaah akan lebih banyak mencapai sekitar 9.000 orang. Sementara saat shalat Idul Fitri jamaah mencapai 25 ribu orang.

Tahun ini masjid-masjid akan kosong, termasuk fasilitas baru yang rencananya akan digunakan untuk Ramadhan tahun ini. Tapi staf masjid dan sukarelawan telah merencanakan kelas, program anak-anak, bacaan Alquran dan azan selama Ramadhan. Mereka berencana menggunakan Zoom, WebEx, Tim Microsoft, Google, dan Facebook.

Nampaknya banyak masyarakat Muslim yang antusias mengikuti program Ramadhan. Terbukti kelas Ramadhan selama empat jam yang disiarkan langsung oleh masjid pada Sabtu lalu menarik 17 ribu penonton.

Jamaah yang sebagian besar terdiri dari para profesional muda telah menyusun program kelas online, telepon dukungan, hotline kesehatan mental, layanan masyarakat, dan resep untuk membantu orang-orang menjalani puasa secara terpisah. Anggota akan berkumpul dalam kelompok kecil dua kali sehari untuk bersosialisasi secara virtual dan melakukan panggilan telepon ke anggota tertua di Masjid Muhammad di Washington.

Falls Church Dar al-Hijrah akan menyiarkan doa-doa tertentu kepada jamaah di rumah dan menjadi tuan rumah kegiatan pada malam hari seperti kelas Ramadhan dan bacaan Alquran. Setiap akhir pekan, jamaah akan berpartisipasi dalam kompetisi memasak online. Pemilihan akan didasarkan pada seberapa baik makanan terlihat di foto Facebook. Selain itu ada permainan tes pengetahuan agama pada platform kuis sekolah Kahoot.

Di masjid, berdoa dan bersosialisasi akan dilakukan secara virtual. Tetapi makanannya nyata.

Para pemimpin masjid meminta staf dapur membuat lebih dari 500 makanan setiap malam, seperti yang mereka lakukan ketika orang berbuka puasa secara langsung di masjid. Makan buka puasa gratis dapat diambil di tepi jalan setiap malam.

Makanan itu untuk lebih dari 150 jamaah yang berusia lanjut atau sakit. Sukarelawan akan mengantarkan makanan ke rumah mereka.

 

Terpopuler