REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki akan membawa pulang 25 ribu ekspatriat terlantar di 59 negara sehingga mereka dapat menghabiskan bulan suci Ramadhan 1441 H bersama keluarga mereka. Perusahaan penerbangan nasional, Turkish Airlines, akan membawa mereka kembali paling lambat 27 April.
Wakil Presiden Turki Fuat Oktay sebagaimana dilansir Anadolu Agency, Sabtu (18/4), mengungkapkan di akun Twitter-nya, bahwa akan dilakukan operasi evakuasi untuk para pendatang asal Turki di banyak negara. Dia mengatakan, Turki selalu berdiri di sisi rakyatnya terlepas dari keberadaan mereka di tengah pandemi.
Bulan Ramadhan 1441 H akan dimulai pada 24 April. Sebelum dipulangkan ke keluarga, Kementerian Kesehatan akan menguji kesehatan para ekspatriat itu saat tiba di Turki untuk mengantisipasi penularan wabah Covid-19. Siapa pun yang menunjukkan gejala corona akan dibawa ke rumah sakit, sementara yang tidak bergejalan akan dikarantina selama 14 hari.
Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD) akan memulangkan mereka di akhir periode karantina. Sebanyak 3.269 orang akan dibawa kembali dari Jerman, negara dengan angka ekspatriat asal Turki tertinggi. Ini diikuti oleh Arab Saudi dengan 2.201 orang dan AS dengan 1.632.
Total 1.559 orang akan dibawa pulang dari Inggris, 1.469 dari Kuwait, 1.200 dari Aljazair, 863 dari Ukraina, 861 dari Irak, 692 dari Azerbaijan, 642 dari Azerbaijan, 649 dari Belanda, 543 dari Kanada, 540 dari Republik Turki Siprus Utara, 538 dari Uni Emirat Arab, 488 dari Polandia, 455 dari Spanyol, 380 dari Rusia, 394 dari Makedonia Utara, 352 dari Kirgistan, dan 341 dari Swiss.
Negara-negara di mana ekspatriat Turki berada antara lain Belgia, Malta, Mesir, Irlandia, Moldova, Hongaria, Rumania, Ceko, Kosovo, Albania, Bahrain, Serbia, Italia, Swedia, Yordania, Oman, Iran, Sudan, Austria , Slovakia, Maroko, Thailand, Montenegro, Denmark, Ghana, Senegal, Benin, Qatar, Ethiopia, Somalia, Mauritania, Niger, Kenya, Bangladesh, Pakistan, Malaysia, Singapura, India, dan Bosnia.
Sejauh ini, virus corona telah merenggut 1.643 nyawa di Turki, dengan jumlah kasus terdaftar mencapai 74 ribu. Turki telah memulangkan puluhan ribu warga negara Turki yang tinggal di luar negeri. Wabah virus corona, yang berasal dari Wuhan, China Desember lalu, telah menyebar ke setidaknya 185 negara dan wilayah di seluruh dunia, dengan pusat gempa bergeser ke Eropa dan Amerika Serikat.
Pandemi ini telah menewaskan lebih dari 147 ribu orang dan menginfeksi sekitar 2,18 juta, sementara hampir 555 ribu telah pulih dari penyakit ini, menurut angka yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins AS.