REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Jalur selatan Jawa Tengah selama ini sering kali diberitakan sebagai ruas jalan nasional yang paling banyak kerusakan. Namun, sekarang tidak lagi karena pemerintah secara bertahap melakukan berbagai perbaikan.
Bahkan, beberapa ruas jalan yang kerusakannya dinilai paling parah, sekarang telah diperbaiki dengan menggunakan konstruksi beton meskipun belum secara keseluruhan. Ruas jalan nasional yang telah menggunakan konstruksi beton, di antaranya Pekuncen-Ajibarang, Kabupaten Banyumas, yang merupakan jalan penghubung jalur pantura dengan jalur selatan Jateng.
Selain itu, ruas Wangon-Jatilawang yang berada di jalur selatan Jateng, sebagian ruas Sampang-Buntu yang merupakan batas Kabupaten Banyumas dan Cilacap, serta ruas Kecila-Kedungpring yang sekarang masih dalam proses pengerjaan. Pengendara yang melintasi ruas jalan yang telah menggunakan konstruksi beton itu serasa melewati jalan tol sehingga tidak lagi merasa bosan ketika mudik melalui jalur selatan Jateng.
Salah seorang pemudik dari Tasikmalaya, Jawa Barat, Bambang, mengaku selalu mudik ke Klaten, Jawa Tengah, bersama istri dan anaknya setiap menjelang Lebaran dengan mengendarai sepeda motor. "Kondisi jalannya sekarang jauh lebih bagus dari tahun lalu. Kalau tahun lalu masih banyak yang rusak," kata dia yang sedang beristirahat bersama istri dan anaknya di tepi ruas jalan Sampang-Buntu.
Ruas jalan dari batas Jawa Barat dan Jateng di Desa Panulisan Barat, Kecamatan Dayeuhluhur, Kabupaten Cilacap, hingga Wangon yang sebelumnya banyak kerusakan, saat ini kondisinya cukup bagus. "Tadi agak tersendat di Klapagading karena adanya perbaikan jalan. Selain itu, di beberapa ruas jalan dari Jatilawang sampai sini masih ada yang bergelombang, tapi secara umum dalam kondisi bagus," katanya.
Kendati di beberapa lokasi masih terdapat jalan bergelombang, jalur selatan Jateng tetap asyik dilalui saat mudik Lebaran karena banyak keindahan alam yang dapat dinikmati sepanjang perjalanan. Misalnya, di ruas jalan Bumiayu-Ajibarang yang merupakan penghubung jalur Pantura dengan jalur selatan Jateng, pemudik bisa menyaksikan hijaunya tanaman padi pada lahan sawah bertingkat atau terasering.
Saat pagi hari ketika cuaca cerah, pemudik pun bisa melihat keindahan puncak Gunung Slamet yang berada di sebelah timur ruas jalan tersebut. Bagi pemudik yang senang wisata religi, tidak salahnya singgah di Masjid Saka Tunggal Darussalam Dusun Legok, Desa Pekuncen, Kecamatan Pekuncen, Banyumas. Pemudik juga bisa mampir di Masjid Saka Tunggal Baitussalam Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Banyumas.
Letak kedua masjid yang telah masuk sebagai benda cagar budaya itu tidak jauh dari jalur utama mudik tersebut. Masjid Saka Tunggal Baitussalam memiliki keistimewaan karena hutan di sekitarnya merupakan habitat kera ekor panjang.
Selain wisata religi, di ruas Ajibarang-Wangon yang masih menjadi bagian jalan penghubung jalur pantura dengan jalur selatan Jateng, juga terdapat objek wisata air berupa Dreamland Waterpark. Demikian pula di ruas Sampang-Buntu yang menjadi bagian dari jalur selatan Jateng, terdapat wahana wisata berupa Taman Sari Rasa yang dapat menjadi tempat alternatif beristirahat guna menghilangkan rasa lelah setelah menempuh perjalanan jauh. Keberadaan Taman Kota Sumpiuh yang tepat di ujung barat Jalan Lingkar Sumpiuh pun bisa menjadi tempat alternatif beristirahat.