Ramadhan di Gili Trawangan

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Ilham

Selasa 30 May 2017 17:28 WIB

Suasana hotel ramah Muslim, Villa Bella, di Gili Trawangan, Lombok, NTB. Foto: Republika/M Nursyamsi Salah satu kamar di Villa Bella, Gili Trawangan.

Andy menuturkan, konsep ini terbilang sukses. Rata-rata tingkat hunian kamar Villa Bella mencapai 80 persen. Meski tak menyediakan bir dan anggur serta makanan non-halal, daftar tamu yang menginap cenderung beragam, mulai dari Australia, Perancis, Jerman Norwegia, Cina, Malaysia, Singapura, dan sejumlah negara timur tengah.

"Paling banyak Malaysia yang Muslim, ada juga yang bercadar dari timur tengah," kata dia.

Andy melanjutkan, banyak para tamu yang datang berdasarkan rekomendasi teman dan keluarganya yang terlebih dahulu menginap di sini. Tak ayal, beberapa bulan sebelum akhir tahun, 12 unit villa di sini sudah habis dipesan.

Bupati Kabupaten Lombok Utara, Najmul Ahyar mendukung upaya Villa Bella yang mengusung konsep moslem friendly. Ia juga terus melakukan sosialisasi kepada pemilik hotel untuk tidak menjual makanan non-halal secara terbuka. Hal ini dinilai tak selaras dengan karakteristik masyarakat Gili Trawangan yang mayoritas beragama Islam.

"Saya sangat bersyukur dan sangat mendukung, saya selalu sampaikan dan memotivasi untuk mendekat ke wisata halal," kata Najmul.

Ia juga menekankan agar pengelola hotel juga menyediakan keran air demi memudahkan tamunya yang beragama Islam untuk berwudhu dan menunaikan ibadah. "Alhamdulillah, perlahan sudah mulai pengelola hotel menyediakan fasilitas ibadah bagi tamunya yang Muslim," lanjut dia.

Sektor pariwisata memang menjadi tumpuan bagi perekonomian masyarakat Lombok Utara. Keberadaan tiga gili, yakni Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno menjadi destinasi andalan pariwisata Lombok Utara, bahkan Pulau Lombok.

Wakil Bupati Lombok Utara, Sarifudin menjelaskan, sektor pariwisata merupakan penyumbang terbesar dalam pendapatan asli daerah (PAD) Pemkab Lombok Utara selama 2016 dengan nilai Rp 80 miliar dari total PAD Pemkab Lombok Utara yang sebesar Rp 141 miliar. "Kontribusi sektor pariwisata ini meningkat dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp 50 miliar," kata Sarifudin.

Tingkat kunjungan wisatawan ke Gili Trawangan mencapai sekitar 1.500 orang per hari pada saat normal. Jika sedang memasuki masa high season, terutama perayaan Nyepi di Bali dan juga akhir tahun, jumlah kunjungan diperkirakan meningkat hingga 2 ribu bahkan 3 ribu per hari.