Menanti Geliat Pesona Khazanah Ramadhan di Pulau Seribu Masjid

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Ilham

Senin 22 May 2017 07:00 WIB

Umat muslimmemasuki masjid untuk melaksanakan Sholat di Masjid komplek Islamic Center Mataram, Lombok, NTB. Sabtu (28/1) Foto: Musiron/Republika Umat muslimmemasuki masjid untuk melaksanakan Sholat di Masjid komplek Islamic Center Mataram, Lombok, NTB. Sabtu (28/1)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan menggelar Festival Pesona Khazanah Ramadhan selama satu bulan penuh pada bulan suci Ramadhan di Pulau Lombok. Berbagai kegiatan sudah dipersiapkan untuk memeriahkan festival tersebut.

Dalam safari dakwahnya di Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi mengatakan, Festival Pesona Khazanah Ramadhan sebagai sebuah terobosan baru dalam perkembangan pariwisata di Indonesia. Di sini, Ramadhan dimknai sebagai momentum menggerakan aktivitas warga dan industri pariwisata.

Pria yang dikenal dengan Tuan Guru Bajang (TGB) itu menuturkan, selama ini bulan suci Ramadhan kerap diidentikkan dengan low season atau lesunya industri pariwisata, baik itu perhotelan, hingga jasa perjalanan wisata. "Kalau ada waktu, panjenengan (Anda) silakan ke Lombok, ada paket diskon. Ini promosi dalam kebaikan," kata TGB saat tabligh akbar di Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta, Sabtu (13/5), malam.

TGB ingin Lombok mencontoh kondisi di tanah suci Makkah saat bulan puasa tiba. Di sana, Ramadhan menjadi salah satu peak season dengan banyaknya orang yang ingin merasakan sensasi berpuasa di tanah suci.

TGB mengatakan, NTB ingin menjadikan Ramadhan sebagai momentum untuk menggerakan sektor pariwisata halal yang sudah menjadi branding dari provinsi tersebut. "Yang penting bagaimana halal tourism pada akhirnya bisa memberi pengalaman spiritual bagi orang yang melancong ke Lombok saat Ramadhan," kata TGB.

TGB menyebutkan, Ramadhan kerap diidentikkan dengan kurangnya semangat dalam beraktivitas. Aktivitas berpuasa kerap kali menjadi alasan penurunan kinerja dan juga produktivitas. Padahal, TGB melihat Ramadhan sebagai suatu momentum untuk bisa memacu semangat dalam berbuat lebih baik dibanding hari-hari biasa.

"Kami ingin mengajak kita semua, menyadari betul Ramadhan itu justru energi yang sangat besar. Bukan diam, tapi Ramadhan itu bergerak, karena dalam bergerak itu ada berkah. Kami ingin momen keagamaan itu berkorelasi positif dengan produktivitas kita sebagai masyarakat," kata TGB.

Ia mengungkapkan, lima imam besar dari Maroko, Suriah, Libanon, Yordania, dan Mesir secara bergiliran akan menjadi iman dalam shalat tarawih di Masjid Hubbul Wathan, Kompleks Islamic Center NTB, yang merupakan lokasi utama Festival Pesona Khazanah Ramadhan. Beragam acara, baik keagamaan seperti mengaji, mengkaji, hingga bertadarus, maupun acara kuliner, pameran buku, hingga diskusi keagamaan akan diselenggarakan untuk menambah semarak bulan suci Ramadhan di Lombok.

Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Muhammad Faozal berharap Festival Pesona Khazanah Ramadhan bisa menjadi alternatif dan daya tarik bagi umat Islam di Indonesia untuk  memaknai ramadhan sebagai bulan penuh arti dan kesan selama di Lombok.

Faozal menyebutkan, ada beragam acara yang siap menyemarakkan bulan suci Ramadhan di Pulau Seribu Masjid. "Sebelum mulai, kita sudah launching di Kementerian Pariwisata pada acara Rembuk Republik dan peluncuran Kick Off Festival Pesona Khazanah Ramadhan di Lombok pada Ahad (13/5)," kata Faozal.

Pada 20 Mei, jalan sehat sejauh lima kilometer di Kota Mataram akan dilangsungkan dalam mempromosikan festival ini. Selanjutnya, usai shalat tarawih pertama, akan digelar tabligh akbar oleh Ustaz Yusuf Mansur.

Terpopuler