REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Memasuki H+2 Lebaran, arus balik warga yang akan kembali ke Jakarta mulai terjadi. Hal itu seperti yang terlihat di Stasiun Kereta Api Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Selasa (21/8).

Berdasarkan pantauan, seluruh loket penjualan tiket kereta api di stasiun tersebut diserbu calon penumpang yang akan kembali ke Jakarta. Bahkan, antrean panjang ratusan calon penumpang sudah terlihat sejak pagi hari. Mereka rela mengantri hingga berjam-jam untuk memburu sisa tiket kereta tambahan yang masih tersedia di loket Stasiun Jatibarang.

Salah seorang calon penumpang Fandi, mengungkapkan, sengaja memilih menggunakan kereta api karena lebih nyaman dan cepat. Selain itu, menggunakan kereta api juga dapat terhindar dari kemacetan di jalan raya.

‘’Ya lebih bisa menikmati perjalanan dibandingkan naik bus,’’ ujar pria asal Kecamatan Indramayu yang akan kembali ke Jakarta itu.

Kepala Stasiun Jatibarang, Mohammad Soleh, menjelaskan, selama arus balik, di Stasiun Jatibarang terdapat 18 keberangkatan kereta tambahan. Menurut dia, kereta-kereta tersebut diberangkatkan setiap jam ke berbagai tujuan.

Soleh menyebutkan, beberapa jenis kereta yang paling banyak diburu oleh para pemudik di antaranya kereta Kaligangsa, Gajayana Lebaran, Tegalarum, Cirebon Ekspres Lebaran, Matarmaja Lebaran, dan Kutojaya Matarmaja. Kereta-kereta itu terdiri dari semua kelas, baik ekonomi, ekonomi AC, bisnis, dan eksekutif.

‘’Semua jenis kereta laris manis diburu para calon penumpang,’’ kata Soleh.

Soleh memprediksi, puncak arus balik Lebaran di Stasiun Jatibarang akan terjadi pada 26 Agustus 2012. Dia menghimbau agar calon penumpang yang tidak kebagian tiket kereta api agar segera membeli tiket bus untuk antisipasi.

Sementara itu, pada arus balik ini, tarif kereta api mengalami kenaikan yang signifikan. Seperti misalnya, tiket eksekutif kereta Cirebon Ekspres tujuan akhir Gambir Jakarta yang biasanya dijual seharga Rp 95.000 kini naik menjadi Rp 175.000. Sedangkan kelas bisnis dari harga semula Rp 60.000 naik menjadi Rp 120.000.

Terpopuler

01 January 1970, 07:00