Macet Total di Puncak, Pedagang Sayur Bersyukur

Red: Hafidz Muftisany

Selasa 21 Aug 2012 22:16 WIB

  Mudik identik dengan kemacetan. Foto: Republika/Adhi Wicaksono Mudik identik dengan kemacetan.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR - Macet total di Jalur Puncak-Cianjur, mendatangkan berkah tersendiri bagi pedagang sayur mayur, oleh-oleh khas Cipanas. Mereka mengaku dapat meraup keuntungan hingga 50 persen.

"Macet kali ini, menjadi berkah tersendiri untuk kami, dimana banyak penguna jalan yang membeli sayur mayur yang kami tawarkan, sambil menunggu kendaraan mereka dapat kembali berjalan," kata Yeye (57) salah seorang pedagang sayur mayur di Jalan Raya Pasekon, Selasa (21/8).

Dia mengatakan, tingginya angka penjualan sayur mayur, membuat dia terpaksa memesan sejumlah komoditi yang habis dalam setengah hari, ke sejumlah petani di Kecamatan Pacet, untuk melengakapi stok di kios sayurnya.

"Tahun ini, keuntungan yang kami dapatkan mencapai 50 persen dalam satu hari.Banyaknya pembeli, membuat kami menaikan harga penjualan masing-masing komoditi, seperti tomat, wortel dan sayuran jenis daun-daunan, antara Rp1000 sampai Rp2500 perkilo atau ikatnya," ucapnya.

Sementara itu, hal yang sama diakui sejumlah pedagang asongan makanan ringan jenis Gemblong dan tahu Sumedang. Macet totalnya Jalur Puncak-Cipanas, menjadi keuntungan tersendiri bagi mereka.

Hingga sore menjelang, Agus (23) pedagang gemblong makanan ringan dari beras ketan yang dicampur dengan gula merah cair, mengaku, mendapat keuntungan hingga Rp 200 ribu rupiah. Menjelang malam, dia dan sejumlah pedagang lainnya, menambah stok gemblongnya hingga seratus buah.

Terpopuler