Inilah Tradisi Lebaran di Seantero Jagad

Red: Heri Ruslan

Ahad 19 Aug 2012 05:00 WIB

Penduduk Tripoli, Libya, memburu pakaian baru guna menyambut Idul Fitri. Foto: www.onislam.net Penduduk Tripoli, Libya, memburu pakaian baru guna menyambut Idul Fitri.

REPUBLIKA.CO.ID,Oleh: Heri Ruslan

Setiap daerah dan negara memiliki istilah tersendiri untuk menyebut Hari Raya Idul Fitri.

Lebih dari 1,5 miliar umat Islam di seluruh penjuru dunia bersuka cita menyambut datangnya Hari Kemenangan, Idul Fitri 1423 H yang jatuh pada 1 Syawal. Di setiap wilayah, kaum Muslim memiliki tradisi masing-masing untuk mengisi dan merayakan Idul Fitri. Semua bergembira dan bersuka ria, setelah sebulan menunaikan ibadah shaum.

 

Setiap daerah dan negara memiliki istilah tersendiri untuk menyebut Hari Raya Idul Fitri. Orang Indonesia menyebutnya Hari Lebaran. Orang Jawa mengenalnya sebagai Ngaidul Fitri, di kalangan etnis Sunda disebut Boboran Siyam, sedangkan Muslim di Aceh mengenalnya sebagai Uroe Raya Puasa.

 

Kaum Muslim di Malaysia, Singapura, dan Brunei biasa memanggilnya Hari Raya Puasa dan Aidilfitri. Muslim Bangladesh menyebut Idul Fitri sebagai  Rojar Eid. Orang Turki menyebutnya sebagai Ramazan Bayramı. Dalam bahasa Sindhi disebut Eid Nimaz dan bahasa Hausanya disebut Sallah.

Dalam bahasa Persia, Idul Fitri dikenal dengan istilah Eid-e Sa'eed-e Fitr. Orang berbahasa Urdu memanggilnya Choti Eid atau Meethi Eid. Di beberapa negara di daratan Eropa juga terdapat beragam istilah Idul Fitri. Orang Bosnia mengenalnya sebagai Eid, Muslim Albania menyebutnya sebagai Bajram, di Kroasia dikenal istilah Ramazanski Bajram.

Di beberapa Negara berpenduduk mayoritas Muslim,  Idul Fitri dirayakan selama tiga hari. Hal pertama yang dilakukan oleh umat Muslim pada Hari Kemenangan adalah melaksanakan shalat Idi di masjid atau di lapangan terbuka. Setelah itu, mereka saling meminta maaf kepada kerabat dan berkunjung ke rumah saudara untuk mengucapkan selamat Idul Fitri.

Di hari nan fitri itu, setiap Muslim biasanya bangun pagi, lalu menyucikan diri. Mereka  berangkat ke masjid atau lapangan dengan menggunakan pakaian baru atau pakaian terbaik mereka. Sebelum shalat dilaksanakan,  umat Islam  diwajibkan zakat fitrah. Jamaah yang akan pergi ke masjid biasanya mengumandangkan takbir selama perjalanan mereka. Kumandang takbir terdengar dari corong-corong pengeras suara dan dari mulut setiap Muslim.

Terpopuler