REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA -- Pengalihan jalur mudik utama selatan Jawa Barat menuju Tasikmalaya melalui Garut dan Singaparna dilakukan untuk mengurai kemacetan yang terjadi di Nagrek, Limbangan, Malangbong dan Gentong. Namun perlu diwaspadai karena jalur di jalur alternatif Garut-Singaparna-Tasikmalaya juga terdapat titik rawan kemacetan.
Titik kemacetan kendaraan terdapat di kawasan Pasar Bojong Loa, Kabupaten Garut, dan bunderan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya. Kepadatan di kawasan pasar Bojong Loa hanya terjadi ketika pagi hari hingga menjelang siang, sedangkan di kawasan alun-alun Singaparna hampir sepanjang hari menjelang malam. "Memang menjadi titik perhatian kami untuk mengurai kepadatan adalah di kawasan alun-alun Singaparna," kata Kepala Polisi Resort Tasikmalaya, AKBP Irman Sugema.
Kepolisian di wilayah Singaparna, berupaya mengurai kemacetan dengan memberlakukan satu jalur dari arah Garut menuju Kota Tasikmalaya. Sementara kendaraan dari arah Kota Tasikmalaya menuju Garut dialihkan melewati jalur alternatif lainnya kawasan Bojong Koneng kemudian menembus kembali ke jalur Tasikmalaya-Garut. "Untuk kendaraan dari arah kota kita alihkan, tidak melewati Singaparna, upaya yang kita lakukan itu untuk mengurai kemacetan," katanya.
Menurut pantauan petugas kepolisian, volume kendaraan dari arah Bandung dan Garut menuju Tasikmalaya tampak ramai lancar melewati jalur alternatif tersebut hingga malam hari. Sedangkan jalur mudik selatan Jawa Barat lintas Limbangan-Malangbong menembus Tasikmalaya dilaporkan padat merayap, serta sempat tersendat dibeberapa titik seperti di kawasan terminal Limbangan, pasar Lewo dan pertigaan Malangbong.