REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Para pemudik sepeda motor mulai memadati jalur utama Kabupaten Karawang, Jawa Barat pada H-5 perayaan Idul Fitri 1433 Hijriah. Pemudik dari Jakarta dan sekitarnya ini secara bergelombang memadati jalan menuju jalur Pantura
Dari hasil pantauan lapangan, dibandingkan pada siang hari, pemudik sepeda motor lebih banyak yang melintas Pantura pada malam hari.
Umumnya, pemudik bersepeda motor tersebut membawa barang-barang dengan membuat "bagasi" buatan pada bagian belakang motor dengan menggunakan kayu atau bambu yang memanjang ke belakang. Tas ukuran besar mereka disimpan di "bagasi" buatan itu.
"Mudik pakai sepeda motor lebih hemat dan simpel dibandingkan dengan menggunakan bus atau kereta api. Jadi pada musim mudik lebaran tahun ini, saya memilih mudik menggunakan sepeda motor," kata Ajo, salah seorang pemudik bersepeda motor yang tengah beristirahat di sekitar Jatisari, Karawang, Selasa malam.
Ia mengaku berangkat mudik menggunakan sepeda motor seorang diri, karena isteri dan anaknya sudah terlebih dahulu berangkat mudik dengan menggunakan bus ke Bumi Ayu, Jawa Tengah. Beberapa hari sebelum berangkat mudik, kata dia, sepeda motor jenis "matic" yang digunakannya itu sudah diservis, seperti memeriksa mesin, pengereman, ganti oli, dan lain-lain.
"Saya percaya diri saja walaupun berangkat mudik sendiri, karena motor ini sebelumnya sudah diservis. Mudah-mudahan saja lancar sampai tujuan," kata dia.
Sementara itu, seorang petugas di pos pengamanan wilayah Tanjungpura (perbatasan Karawang-Bekasi), mengatakan, pemudik sepeda motor yang memasuki wilayah Karawang cukup banyak dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya.