Jangan Berlebih-lebihan dalam Berbuka (2)

Rep: Hannan Putra/ Red: Hafidz Muftisany

Selasa 14 Aug 2012 17:40 WIB

Buka Puasa Foto: Republika/Yogi Ardhi Buka Puasa

REPUBLIKA.CO.ID, Setiap yang lebih dari apa yang dibutuhkan manusia dan dapat mencelakakannya adalah sikap berlebih-lebihan yang tercela. Tuhan orang yang berpuasa tidak menyukai hal itu dan ia termasuk dalam firman Allah,

"Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu dengan boros, sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhan.” (QS. Al-Isra’, 26-27).

Demikian pula firman-Nya, "Dan orang-orang yang apabila membelanjakan harta, mereka tidak berlebih-lebihan dan tidak pula kikir, dan adalah pembelanjaan itu pertengahan antara yang demikian." (QS. Al-Furqon, 67).

Pada bulan Ramadhan, pasar-pasar dipadati para pembeli, dan masing-masing membawa makanan dan minuman yang cukup untuk sepuluh keluarga. Di sana ada keluarga yang meninggal karena kelaparan, tidur di tanah lapang beralas tanah dan beratap langit.  

Sementara kebanyakan umat muslim disekitarnya terkena penyakit perut kekenyangan karena terlampau berlebihan dan bermegah-megahan.

Salah satu tujuan puasa ialah mengosongkan materi materi destruktif dari pencernaan dengan jalan mengurang makan. Bagaimana hal itu bisa terjadi bagi orang yang makan dan minumnya berlebihan, serta boros dalam makan?

Banyak orang yang berpuasa menghabiskan siangnya dengan tidur seakan mereka tidak berpuasa. Sebagian tidak bangun kecuali bila hendak shalat, lalu kembali tidur. Menghabiskan siangnya dengan sia-sia, dan menghabiskan malamnya dengan begadang.

Diantara orang yang berpuasa ada yang bermain mainan-mainan tertentu yang hukumnya paling minimal makruh, seperti berlebihan bermain bola. Demikian pula permainan yang mereka anggap sebagai hiburan yang menghabiskan waktu sia-sia tanpa manfaat.

Terpopuler