Warga Wawonii Mudik Pakai Kapal Kayu

Red: Didi Purwadi

Ahad 12 Aug 2012 07:52 WIB

Perahu kayu (ilustrasi) Foto: Antara Perahu kayu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Warga Pulau Wawonii, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), yang tinggal di Kendari, memilih menggunakan kapal kayu untuk mudik ke kampung halamannya.

Amar, warga Wawonii, mengatakan kapal kayu merupakan salah satu alternatif sarana transportasi mudik dan balik bagi warga Pulau Wawonii menuju Kota Kendari.

"Kapal kayu sudah menjadi alat transportasi yang paling diminati warga Wawonii. Karena untuk menggunakan armada feri, itu menyulitkan warga akibat tidak tersedianya sarana jalan yang bagus menuju pelabuhan feri," katanya.

Ia mengatakan pelabuhan feri di Pulau Wawonii hanya terdapat di Langara, Kecamatan Wawonii Barat. Sementara, Wawonii sangat luas mencapai tujuh kecamatan. Sehingga, hanya warga Kecamatan Wawonii Barat yang memanfaatkan feri untuk menyeberang ke Kendari.

"Untuk warga yang berada di Kecamatan Wawonii Utara, Wawonii Timur Laut, Wawonii Timur, Wawonii Tenggara, Wawonii Selatan dan Wawonii Tengah, mereka lebih banyak menggunakan kapal kayu," kata Hamdan, warga Wawonii lainnya.

Hamdan mengakui ada waktu-waktu tertentu yang menegangkan ketika menggunakan jasa transportasi kapal kayu. Yakni, waktu ketika musim angin timur yang ombaknya tinggi.

"Meskipun menegangkan, tetapi kami nekad menggunakan sarana transportasi tersebut,'' katanya. ''Karena jika menggunakan feri, maka kami harus menggunakan jasa ojek untuk sampai ke tujuan.''

Jika menggunakan kapal feri untuk mudik atau balik, kata Hamdan, mereka butuh waktu sekitar tujuh jam dari Wawonii Tenggara menuju pelabuhan Kendari. Dengan menggunakan kapal kayu, katanya, biayanya bervariasi mulai dari Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu. Itu tergantung pada jaraknya.