REPUBLIKA.CO.ID, Tidak sedikit orang yang berpuasa keliru memahami ajaran agama Allah, termasuk puasa. Sebagian mereka tidak tahu apa yang membatalkan puasanya, tidak tahu apa yang menodai puasanya, tidak tahu apa yang merusak puasanya, apa yang disunatkan bagi orang yang berpuasa, apa yang dibolehkan, apa yang wajib dan apa yang diharamkan atasnya.
Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang Allah menghendaki kebajikan untuknya, maka Allah memahamkannya dalam agama."
Hadits ini seakan mengisyaratkan bahwa orang yang tidak bertafakkuh dalam agama dan tidak bertanya tentang urusan-urusan agamanya, maka Allah tidak menghendaki kebajikan baginya.
Allah Subhanahu wa Ta ’ala berfirman, "Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.” (QS. An-Nahl, 43).
Yang dimaksud Ahludz dzikri adalah ulama. Merupakan kebajikan setiap Muslim bila hendak beribadah kepada Allah dengan benar untuk bertanya tentang apa yang ia tidak ketahui berkenaan dengan urusan agamanya. Setiap muslim diwajibkan untuk mencari ilmu serta harus mempunyai keinginan kuat untuk memahami agamanya.
Sebagian orang yang berpuasa terperangkap dalam dosa-dosa yang merusak puasa mereka.Diantara kesalahan-kesalahan tersebut, berlebih- lebihan dalam menyiapkan hidangan untuk buka dan sahur.
Ada orang yang menyiapkan makanan untuk memenuh selera mulutnya, terdiri dari banyak jenis makanan dan minuman, baik yang mahal dan yang murah, yang manis, yang asem, yang tawar, yang asin. Tetapi kemudian yang dimakannya hanyalah sedikit, sedangkan sisanya dibuang sia-sia.
Allah SWT berfirman, "Makan dan minumlah, dan jangan berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al-A’raf, 31).