PMI Siagakan 3.000 Petugas Medis Saat Mudik

Rep: Alicia Saqina/ Red: Dewi Mardiani

Senin 13 Aug 2012 14:54 WIB

Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla Foto: Republika/Agung Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 3.000 petugas medis disiagakan di pos pertolongan pertama (PP) di titik-titik mudik. Salah satunya, yaitu di stasiun kereta api. Kepala Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat, Jusuf Kalla (JK), Senin (13/8) mengunjungi posko PMI, di Stasiun Pasar Senen, Jakarta. JK sangat mengapresiasi kerja PT KAI menyelenggarakan pelayanan kereta api yang sudah cukup baik.

Kalla mengatakan, PMI menyediakan sebanyak 3.000 petugas medis tersebut untuk ditempatkan di 300 pos pertolongan pertama (PP) di seluruh Indonesia. ''Juga 300 unit ambulans,'' tutur JK, Senin (13/8), di depan posko PMI Stasiun Pasar Senen.

JK mengatakan, pos PP dan PMI tersebut di sediakan di jalur mudik yang rawan dan ruas-ruas strategis, seperti di wilayah Jawa, Sumatera dan Bali. Pelayanan medis yang diberikan juga disertakan dengan obat-obatan yang dibutuhkan dalam perjalanan mudik dan P3K.

Pelayanan kesehatan yang diberikan untuk pemudik pun tidak dipungut biaya. ''Gratis, kalau ada yang pusing-pusing, butuh obat, silakan ambil,'' katanya. JK juga mengungkapkan, pelayanan KA sekarang sudah lebih baik dan tidak ada lagi penumpang kereta yang berdiri dan kondisi kereta pun sudah tidak kumuh lagi.

Kepala PMI DKI Jakarta, Rini Sutiyoso, mengatakan penyiagaan petugas medis dan pos PP ini sudah berlangsung sejak H-7 sampai H+7 Idul Fitri. Pos-pos PP dan PMI ini selain di stasiun kereta, juga ditempatkan  seperti di terminal bus, pelabuhan laut, terminal penyebrangan laut, dan tempat wisata.

''Untuk pelabuhan udara, memang tidak ada, sebab itu tergolong untuk yang sudah mampu,'' katanya. Sementara, selain pos PMI, di Stasiun Pasar Senen juga tersedia ruang ibu menyusui di zona I keberangkatan penumpang.