REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI - Pesantren kilat yang merupakan program tetap tahunan SMA Yayasan Pendidikan Wanita Islam (YPWI) Indonesia menjadi luar biasa ketika pada hari pertama juga dihadiri oleh dua orang asing atau "bule".
''Alhamdulillah, pada hari pertama program pesantren kilat yang kita lakukan tahun ini sekolah kita juga mendapat kunjungan tamu istimewa yakni dua orang warga asing atau bule yang tertarik dengan kegiatan atau program tetap sekolah kita yang dinilai mereka sangat positif ini,'' kata kepala sekolah YPWI Jambi, Bonarti Lubis di Jambi, Jumat (10/8).
Dikatakan Bonarti, kedua warga asing tersebut adalah dua orang atau sepasang warga Inggris yang kebetulan juga bekerja sebagai guru, yang mengaku sangat mengapresiasi positif program pesantren kilat yang digelar setiap kali Ramadhan di SMA YPWI.
Kehadiran kedua bule tersebut, kata Bonarti, dimanfaatkan sekaligus oleh para siswa untuk mempraktekkan bahasa Inggrisnya sembari berdiskui dan berukar pikiran serta informasi penting menyangkut dinamika religiusitas dan teologi yang berkembang dewasa ini.
''Siswa kita beri kesempatan berdiskusi dan bertukar pikiran serta informasi dengan kedua guru bule yang kini menjadi guru partnership SD 7 kota Jambi yang berstatus SBI tersebut, bahkan kita memberi hadiah bagi siswa yang paling aktif,'' ujarnya.
Lebih jauh Bonarti mengatakan, selain dikunjungi kedua warga asing tersebut program pesantren kilat yang digelar sekolah itu pun dihadiri oleh Walikota Jambi dr Bambang Priyanto.
Bonarti mengatakan kegiatan pesantren kilat yang digelar pada Ramadhan 2012 berlangsung selama 4 hari yakni dari 8 hingga 11 Agustus dengan sistem menginapkan siswa di sekolah selama program berlangsung.
''Selama kegiatan para siswa dari kelas X hingga XII akan mendapat materi siraman rohani keagamaan keislaman menyangkut syariat, fiqih dan tauhid dari para narasumber para dosen, guru ustaz dan tokoh masyarakat. Diharapkan dari kegiatan ini para siswa bisa mendapatkan pengetahuan dan wawasan keislaman yang baik dan berguna bagi diri mereka dalam menjalani kehidupan di masa depannya,'' tegas Bonarti.