REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ramadhan ternyata membuat penjualan kitab suci Alquran dan buku-buku Islami mengalami peningkatan. Di Toko Buku Wali Songo di Kwitang, Jakarta Pusat contohnya, sejak sebelum dan awal Ramadhan tahun ini, penjualan Alquran dan buku-buku Islami meningkat 40 persen.
"Kenaikannya sekitar 40 persen dari 500 eksemplar menjadi 700 eksemplar saat Ramadhan," kata Manajer Toko Buku Wali Songo Supriyatna, di Jakarta, Selasa (23/7).
Dikatakan Supriyatna, sejak sebelum Ramadhan banyak pembeli yang mencari Alquran dalam jumlah banyak untuk disumbangkan. "Dari 40 persen kenaikan penjualan, itu didominasi oleh Alquran," katanya.
Biasanya Alquran yang laris dibeli dalam jumlah banyak adalah Alquran dengan kisaran harga Rp 15 ribu sampai Rp 40 ribu per buah. "Mereka yang membeli dalam jumlah banyak adalah orang-orang yang secara ekonomi berada di atas dan menyumbang sebagai ibadah ke yatim piatu, yayasan atau wakaf mesjid," katanya.
Kenaikan itu, kata dia, juga terjadi pada buku-buku Islami lainnya, seperti buku ibadah, buku tentang solat, puasa, haji, doa dan dzikir. Kebanyakan pembeli, kata Supriyatna, membeli buku religi untuk meningkatkan keimanan dalam mengisi bulan suci Ramadhan.
Salah satu pembeli, Sulardi (37), mengaku sengaja memanfaatkan momentum Ramadhan untuk membeli beberapa buku Islami. "Untuk lebih mendekatkan diri saja, kan bulan puasa," kata pria yang berprofesi sebagai pegawai negeri sipil itu.
Sebagai toko buku Islami terbesar dan tertua di Indonesia, TB Wali Songo memiliki pelanggan dari berbagai daerah di tanah air. Konsumen dari daerah di Sumatra, seperti Riau, dan Bangka Belitung, serta beberapa pelanggan yang datang dari Sulawesi pernah berbelanja buku di toko buku yang didirikan Haji Masagung atau Tjio Wie Tay. Haji Masagung adalah seorang mualaf yang juga pendiri Toko Buku Gunung Agung. Ia mendirikan TB Wali Songo pada 1983 silam.