Pakar Astronomi: Hilal Terlalu Rendah untuk Dilihat

Red: Yudha Manggala P Putra

Kamis 19 Jul 2012 19:05 WIB

Hilal (ilustrasi) Foto: hilalcommittee.com Hilal (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pakar astronomi dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Prof Dr Thomas Djamaluddin mengatakan, hilal (bulan) ketika matahari terbenam pada Kamis 19 Juli, terlalu rendah sehingga tidak akan bisa terlihat.

"Hilal kurang dari 1,5 derajat. Terlalu rendah untuk bisa diamati, cahayanya terlalu lemah," kata Deputi Sains, Pengkajian dan Informasi Kedirgantaraan Lapan itu di Jakarta, Kamis (19/7).

Dengan demikian bulan Syaban digenapkan menjadi 30 hari dan 1 Ramadhan 1433 Hijriyah jatuh pada keesokan harinya Sabtu, 21 Juli, ujarnya.

Ia menyayangkan awal Ramadhan 1433 Hijriyah tahun 2012 kembali terjadi perbedaan di antara ormas-ormas Islam, padahal sebenarnya persoalan perbedaan ini bisa dicairkan dan disatukan.

"Pada saat Magrib 19 Juli, hilal sudah di atas ufuk namun ketinggian hilal kurang dari dua derajat. Kondisi ini memang membuka peluang terhadap perbedaan," katanya.

Karena itu yang diperlukan adalah persatuan, kata ilmuwan yang juga anggota Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama itu.

Terpopuler