REPUBLIKA.CO.ID,TEGAL--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan melakukan inspeksi pada situasi dan pelayanan terhadap para pemudik Idul Fitri di Stasiun Cirebon, Jawa Barat, Jumat sore. Inspeksi itu akan dilakukan di sela-sela perjalanan Presiden kembali menuju Jakarta dari Tegal dengan menggunakan kereta api.
Selain Stasiun Kereta Api Cirebon, pada Selasa (24/8) lalu Presiden juga melakukan inspeksi di jalur lingkar Nagreg yang selalu dipadati oleh para pemudik menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Selama lima hari terakhir, 22-26 Agustus Presiden melakukan Safari Ramadhan di sejumlah tempat di Jawa Barat dan Jawa Tengah antara lain Ciawi, Cianjur, Padalarang, Cilacap, Brebes dan Tegal.
Menurut Presiden, Safari Ramadhan kali ini dilakukan untuk melihat langsung kegiatan masyarakat di sejumlah kota. "Yang menjadi tujuan saya dalam rangkaian safari ini adalah bertemu, menyapa, dan bersilaturahmi dengan masyarakat," kata Presiden.
Pada hari terakhir Safari Ramadhan tersebut Presiden berdialog dengan para petani bawang merah di Brebes. Kepala Negara dan Ibu Ani Yudhoyono juga melakukan panen bawang merah bersama para petani yang mengaku melakukan panen setiap 60 hari sekali.
Setelah melakukan panen bawang merah di Brebes, Presiden beserta rombongan kemudian menuju Tegal untuk meninjau tempat pelelangan ikan dan melakukan dialog dengan para nelayan. Di lokasi itu Presiden berkomitmen untuk membantu membiayai renovasi pada tempat pelelangan ikan tersebut.
Presiden berada di setiap lokasi peninjauan lebih kurang 45 menit. Presiden juga selalu menyempatkan diri menyapa warga masyarakat yang telah berkumpul semenjak pagi guna menyambut atau melihat dari dekat sosoknya. Seusai melakukan peninjauan di tempat pelelangan ikan, Presiden langsung bertolak ke Jakarta melalui jalan darat dengan menggunakan kereta api.
Dalam safari itu, Presiden didampingi Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono dan sejumlah menteri, antara lain Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Mendiknas Mohammad Nuh, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dan Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hasan.