Presiden SBY: Banyak Beli Tiket Pesawat, Ekonomi Rakyat Membaik

Rep: Teguh thr/ Red: Krisman Purwoko

Senin 22 Aug 2011 19:30 WIB

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR--Jumlah pemudik pada tahun ini diperkirakan akan meningkat menjadi sekitar 15,4 juta orang. Peningkatan tersebut diikuti dengan peralihan penggunaan angkutan oleh pemudik.Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, jumlah pemudik tahun ini diperkirakan meningkat dibandingkan dengan tahun lalu. Sementara aktifitas ekonomi yang berputar mencapai triliunan rupiah. "Untuk itu kita harus berikan pelayanan terbaik,"ujarnya di sela-sela kunjungan safari ramadhan di Balai Penelitian Peternakan, Bogor, Senin (22/8).

Perkembangan pengunaan angkutan mudik juga mengalami perubahan. Seperti penggunaan kereta yang diperkirakan tahun ini turun diatas tiga persen. Sementara angkutan udara naik 15 persen. "Saya tanya kenapa bisa demikian? Ternyata dulu yang dari Jakarta - Surabaya naik kereta api sekarang milih naik pesawat,"jelas SBY.

Kenaikan pengguna angkutan udara menunjukan semakin banyak masyarakat yang mampu beli tiket pesawat. Artinya, lanjut SBY, daya beli masyarakat kian baik. "Middle class makin tinggi oleh karena itu perlu kita atur lagi," terangnya.

Secara terpisah Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan jumlah pemudik pada tahun 2011 diperkirakan akan mengalami lonjakan hingga 15,4 juta penumpang atau naik 3,95 persen dibandingkan tahun lalu sebesar 14,8 juta. Hatta menjelaskan penumpang angkutan jalan meningkat 3,69 persen dari 5,4 juta menjadi 5,6 juta penumpang.

Kemudian penumpang angkutan sungai dan danau penyebrangan meningkat 5,43 persen dari 3,1 juta menjadi 3,3 juta. Sementara Penumpang Kereta Api menurun 5,32 persen dari sebelumnya 3 juta menjadi 2,9 juta penumpang.

Penurunan ini akibat penumpang KA cenderung bermigrasi ke angkutan udara. Tak heran jika angkutan udara tahun ini mengalami kenaikan cukup besar yakni 15 persen. Sementara angkutan laut juga mengalami kenaikan 5,5 persen dari 0,9 juta menjadi 1 juta. Untuk jumlah pemudik mobil pribadi diperkirakan meningkat 6,08 persen, dari 1,54 juta menjadi 1,63 juta.

Jumlah peningkatan cukup tajam terjadi pada angkutan motor. Jika tahun sebelumnya 2,3 juta pengendara, kini diperkirakan mencapai 2,47 juta atau kisaran naik 7,42 persen. Pemerintah sendiri menyarankan agar pemudik tidak menggunakan kendaraan bermotor untuk mengurangi kecelakaan. Atau solusinya mengangkut sepada motornya ke dalam kapal laut. "Ada itu himbauan gara diangkut oleh saran yang ada, kan pulang bersama-sama begitu turun silahkan," kata Menteri Perhubungan, Freddy Numberi.

Freddy memberi contoh dengan menggunakan kapal dari Tanjung Priuk dengan kapasitas 5000 orang. Pemudik mendapatkan fasilitas buka puasa dan begitu sampai di Tanjung Emas Semarang bisa lanjutkan perjalanan ke kampungnya masing-masing. "Dengan demikian mempendek jarak tempuh dan diharapkan tidak ada kecelakaan," katanya.