REPUBLIKA.CO.ID, MERAK - Sebanyak 14 kapal Roll on Roll of (roro) di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Provinsi Banten tidak beroperasi. "Sedangkan yang beroperasi untuk atasi antrean truk saat ini mencapai 27 kapal," kata Asisiten Manager Operasional PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, Sihabudin Ahmad, Sabtu (19/8).
Dia menjelaskan, dari 14 kapal roro yang ada di lintasan Merak-Bakauheni tidak beroperasi, tujuh diantaranya sedang melakukan perawatan, satu rusak dan enam lagi perbaikan atau docking.
Kapal roro yang melakukan perawatan diantaranya, KMP Nusa Jaya, Raja Enggano, BSP 2, Nusa bahagia, Nusa Mulia, Nusa Agung, dan Prima Nusantara.
Sedangkan kapal yang rusak adalah KMP Laut Teduh 2 dan yang docking diantaranya, KMP Royal Nusantara, Nusa Setia, Rodhita, Bahuga Pratama, Panorama dan KMP Mustika Kencana.
Sementara kapal yang beroperasi berjumlah 27. Kapal tersebut diharapkan mampu mengatasi antrean truk yang saat ini masih menumpuk hingga jalan layang Cikausa Atas, Merak. "Antrean dipicu lantaran larangan truk beroperasi pada H-4 mendatang," katanya.
Adapun kapal roro yang beroperasi tersebut diantaranya, KMP Jatra III, HM Baruna, Jatra I, Jatra II, Windu Karsa Dwitya, Windu Karsa Pratama, Bahuga Jaya, Nusa Dharma, SMS Kertanegara, Menggala, Dharma Kendana IX, BSP 3, Pulo Telo, Tribuana, Duta Banten, Raja Basa, Jagantara.
Sedangkan yang beroperasi di derma IV dan V diantaranya, KMP Titian Murni, Titian Nusantara, Mufidah, Mitra Nusantara, BSP I. Bontang Ekspress II, Dharma Ferry IX, Kalibodri, Gelis Rauh dan Victorius.