Pemudik Motor Diprediksi Capai 2,47 Juta

Red: taufik rachman

Kamis 11 Aug 2011 23:43 WIB

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kementerian Perhubungan memperkirakan jumlah pemudik sepeda motor pada lebaran tahun 2011 meningkat hingga 7,42 persen dibandingkan pada tahun 2010.

"Jumlah pemudik motor dipakai meningkat 7,42 persen dari 2,39 juta pada tahun 2010 menjadi 2,47 juta pada tahun 2011," kata Direktur Keselamatan Transportasi Darat Kemhub, Hotma Simanjuntak, dalam diskusi "Kesiapan Transportasi dan Pasokan Pangan Menjelang Idul Fitri 1432 Hijriyah" di Wisma Antara, Jakarta, Kamis.

Selain pemudik motor, menurut dia, kenaikan juga terjadi pada pemudik yang menggunakan mobil pribadi juga meningkat dari 6,08 persen dari 1,54 juta pada tahun 2010 hingga menjadi 1,63 juta pada tahun 2011.

Ia menegaskan, peningkatan jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi baik menggunakan motor maupun mobil membuat pemerintah termasuk Kemhub juga wajib mempersiapkan prasarana untuk mengurangi kemacetan dan tingkat kecelakaan. "Tahun lalu, 70 persen kecelakaan saat mudik adalah pengguna sepeda motor," katanya.

Menurut dia, peningkatan penggunaan sepeda motor sebagai alat mudik karena semakin banyak warga yang melihat motor sebagai moda transportasi yang lebih mudah didapat dengan harga yang lebih murah serta mobilitas yang lebih efisien.

Pada tahun 2010, Kemhub juga mencoba menggunakan pengangkutan sepeda motor yang mudik dengan menggunakan truk.

Namun, menurut Hotma, cara itu juga dinilai masih belum dapat bisa dilakukan secara maksimal antara lain karena semakin membludaknya jumlah pemudik sepeda motor.

Secara keseluruhan, Kementerian Perhubungan memperkirakan bahwa akan terdapat 15,5 juta orang yang akan mudik pada 2011, atau meningkat dibandingkan 14,8 juta pada 2010 dan 14,5 juta pada 2009.

Selain meningkatnya jumlah pemudik, kondisi dan permasalahan lainnya yang dihadapi di saat arus mudik adalah pasar tumpah yang tercatat terdapat di 88 titik di ruas jalan utama yang terletak di Provinsi Jabawa Barat dan Jawa Tengah.

"Pasar tumpah yang berpotensi menimbulkan kemacetan di jalur utama Pantura adalah Pasar Ciasem (Kabupaten Subang), Pasar Jatibarang (Kabupaten Indramayu), Pasar Gebang (Kabupaten Cirebon), dan Pasar Losari (perbatasan Jabar/Jateng)," katanya.

Sedangkan persoalan lainnya adalah penyelesaian pembangunan jembatan antara lain di daerah Dryport Kawasan Industri Cikarang, Subang (Patok Beusi), Brebes, Pait (Pekalongan), dan Kendal.

Terpopuler