REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) optimis jalur lalu lintas angkutan jalan di darat pada jalur mudik dan balik tahun ini akan lebih baik. Optimisem itu menyusul sejumlah perubahan dan perbaikan jalan dan jembatan di lintas utama mudik sehingga jalan lebih lancar.
"Untuk tahun ini, angkutan jalan darat akan lebih baik dibandingkan tahun lalu karena sudah banyak perubahan yang akan membuat jalan menjadi lebih lancar dan siap melengkapi dari berkurangnya jumlah angkutan kereta api yang diprediksi menurun," kata Dirjen Perhubungan Darat, Kemenhub, Suroyo Alimoeso kepada pers di sela Pelepasan Tim Ekspedisi Jelang Mudik sebuah Radio Swasta, di Jakarta, Senin (8/8)
Ia menjelaskan, bahwa kondisi jalan tahun ini, berdasarkan informasi yang diperoleh dari Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, H-15 sejumlah jembatan dan jalan layang (fly over/FO) sudah bisa fungsional dan siap dioperasikan.
"Pasar tumpah juga banyak yang sudah dilewati FO sehingga kemacetan di jalan raya tetap dapat diminimalisir. Tak hanya itu saja, jumlah jalan ruas jalan juga sudah semakin bertambah lebar, kalau tadinya hanya dua lajur, kini sebagian besar sudah menjadi tiga atau empat lajur, khususnya di pantura Jawa Barat dan Jawa Tengah," katanya.
Sementara itu, untuk jalur selatan, menurut Suroyo, diperkirakan tingkat kemacetan akan semakin berkurang karena sejumlah titik rawan kemacetan seperti lintas Nagrek sudah dipangkas.
Bila semula ketinggian tanjakan dari 17 meter lebih landai menjadi delapan meter. "Elevasinya jika tahun lalu 18 persen, tahun ini sudah dipangkas menjadi 10 persen," katanya.
Menyingung kesiapan moda angkutan jalan, khususnya bus, dia menyebutkan, tahun ini Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) siap mengantisipasi jumlah angkutan kereta api yang diprediksi menurun hingga lima persen.
"Sebanyak 34.600 bus dipastikan siap digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang akan mudik ke kampung halaman dari 12 provinsi," katanya.
Menurut dia, yang terpenting untuk kelancaran angkutan bus mendatang, tidak terganggu perjalanan di jalan raya sehingga angkutan bisa bolak-balik dengan lancar dan mampu mengangkut jumlah penumpang dengan maksimal.
Suroyo juga menegaskan bahwa untuk angkutan sepeda motor selama perjalanan mudik hanya boleh mengangkut dua orang saja dengan jumlah barang angkutan yang tidak berlebih-lebihan karena stabilitasnya kurang.
"Pengguna sepeda motor agar berhati-hati karena tidak ada jalur khusus semuanya jalur campuran (mix traffic). Apabila dalam dua jam kelelahan sebaiknya beristirahat, jangan dipaksakan," katanya.
Sementara itu, kondisi persiapan Merak hingga saat ini sudah semakin maksimal dan pemerintah menyiapkan 38-40 kapal dengan operasional setiap harinya 24-28 kapal. Jumlah itu, tambahnya, akan efektif apabila operasionalnya dilakukan dengan patuh dan cuaca alam mendukung.
Apalagi, mulai H-4 mendatang, jumlah truk yang lebih dari satu sumbu tidak boleh lagi beroperasi sehingga bisa dialokasikan untuk mengangkut kendaraan pribadi dan sepeda motor selama angkutan lebaran.