REPUBLIKA.CO.ID,BREBES--Sejumlah ruas jalan alternatif di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, hingga kini masih dalam perbaikan, yang diperkirakan selesai sekitar pertengahan Agustus 2011 dan siap dilalui pemudik pada H-7 Lebaran 2011, kata pejabat berwenang.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Brebes Satibi, di Brebes, Senin mengatakan, proyek perbaikan enam ruas jalan alternatif di wilayah Brebes kini dalam proses lapis pondasi atas (LPA) dan siap digunakan pada H-7 jelang lebaran.
"Enam jalur alternatif Brebes, yakni jalur Losari, Bojongsari, Tanjungsana, Klampok, Sitanggal, dan Bulakamba kerusakan rata-rata mencapai 40-60 persen, sehingga perbaikan baru selesai dan dapat digunakan pada H-7 lebaran," katanya.
Ia mengatakan, kerusakan masing-masing jalur tersebut mencapai 10 - 12 kilometer dengan lebar jalan sekitar 4-5 meter, sehingga kondisi jalan tersebut membahayakan para pengguna jalan, terutama saat permukaan aspal yang berlubang tergenang air hujan.
"Selain berlubang, permukaan aspal jalan alternatif tersebut juga mengelupas dan bergelombang, sehingga jika tidak diperbaiki akan membahayakan para pengguna jalan, terutama para pemudik yang melintas di enam jalur alternatif itu," katanya.
Sementara itu, terkait adanya proyek perbaikan tiga jembatan di jalur Pantura Brebes, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkoinfo) Kabupaten Brebes, menutup tujuh ruas jalan kabupaten yang digunakan sebagai jalur alternatif pemudik di wilayah Brebes.
"Sejumlah ruas jalan alternatif ditutup sementara untuk truk barang maupun kendaraan berat lain hingga njelang Lebaran 2011, bertujuan untuk menjaga kondisi jalan agar tidak rusak dilewati angkutan berat yang sering melintas di jalan tersebut," kata Kepala Dishubkoinfo Kabupaten Brebes, Suprapto.
Ia mengatakan, sejak dua pekan lalu Dinas Perhubungan Brebes memasang rambu bertuliskan larangan khusus truk masuk ke jalan alternatif antara lain Jalan Hasanudin, Wahid Hasyim, dan Veteran.
Menurut dia, sejak adanya perbaikan Jembatan Pemali di jalur Pantura Brebes banyak kendaraan berat dari arah timur atau Semarang, melintas di jalur alternatif untuk menghindari kemacetan di jalur pantura, sehingga dikhawatirkan kondisi jalan yang biasa digunakan sebagai jalan alternatif pemudik akan rusak akibat sering dilewati kendaraan berat.
"Tujuh jalur alternatif tersebut akan kembali dibuka setelah perbaikan Jembatan Pemali, Pakijangan, dan Balaikambang selesai, yakni sekitar H-10 lebaran," katanya.
Menurut dia, hingga saat ini tingkat kerusakan di tujuh ruas jalan alternatif tersebut belum terlalu parah dan masih layak untuk dilalui kendaraan, namun untuk mengantisipasi kerusakan parah sehingga mengganggu perjalanan pemudik menjelang Lebaran 2011 maka harus menerapkan aturan tersebut.