Subhanallah, Puasa Turunkan Kolesterol Jahat

Rep: c53/ Red: Heri Ruslan

Ahad 12 Aug 2012 09:42 WIB

 Para jamaah berdoa bersama sebelum berbuka puasa dalam sebuah masjid di Peshawar, Pakistan, Sabtu (21/7).  (Mohammad Sajjad/AP) Para jamaah berdoa bersama sebelum berbuka puasa dalam sebuah masjid di Peshawar, Pakistan, Sabtu (21/7). (Mohammad Sajjad/AP)

REPUBLIKA.CO.ID,  Puasa memiliki manfaat yang besar bagi tubuh, salah satunya dapat menurunkan kolesterol jahat. Menurut ahli gizi Fiastuti Witjaksono, puasa memberikan efek positif terhadap metabolisme tubuh. Dengan berpuasa, dapat membantu menurunkan kadar kolesterol, trigliserida, dan risiko diabetes.

Saat berpuasa, lanjutnya, terjadi perubahan pola makan dari tiga kali sehari menjadi dua kali. Saat tidak berpuasa, sebagian orang sering makan camilan dan gorengan. ‘’Gorengan ini banyak terdapat kolesterol. Sehingga dengan berpuasa, kita dapat mengurangi kebiasaan itu. Namun tentunya, manfaat ini akan tercapai bila kita menerapkan pola makan yang baik saat berbuka dan sahur,’’ kata dia.

Dr Benjamin D Horne, direktur kardiovaskular dan epidemiologi genetik di Intermountain Medical Center Heart Institute, Amerika Serikat juga mengungkapkan hal yang sama. Menurutnya, selama ini kadar kolesterol tinggi merupakan salah satu faktor pemicu jantung koroner. Dalam studinya, dia menemukan fakta bahwa bila seseorang berpuasa secara teratur, dapat mengurangi faktor risiko penyakit jantung, seperti kadar gula darah, trigliserida, dan berat badan.

Dia menyatakan, shaum juga membantu meningkatkan kadar kolesterol baik/high-density lipoprotein cholesterol (HDL) serta meningkatkan respons human growth hormone (HGH). “HGH ini berfungsi melindungi otot dan keseimbangan metabolis,” jelasnya.

Hasil penelitian di Dubai Uni Emirat Arab (2012), seperti dikutip dari Gulf News, menunjukkan puasa dapat meningkatkan kandungan lipid, menurunkan kolesterol jahat, dan trigliserida. Kepala Departemen Kardiologi Intervensional di American Hospital Dubai, dr Omar Kamel Hallak, mengatakan hasil penelitian menunjukkan penurunan kandungan triglyceride (TG) sekitar 15 persen dan 10,9 persen low-density lipoprotein cholesterol (LDL).

Kedua komponen tersebut merupakan dua faktor risiko utama pemicu penyakit jantung. Sementara itu, kadar HDL mengalami kenaikan. Hasil penelitian menunjukkan, kenaikan HDL hingga 11 persen dari 37,1 mg/dl menjadi 41,19 mg/dl. ‘’Hasil studi tersebut menunjukkan kenaikan rata-rata HDL, sementara LDL dan trigliserida turun. Ini mengurangi risiko serangan sakit jantung,’’ kata Hallack.

Hallack menjelaskan, kadar kolesterol darah yang tinggi dalam jangka panjang akan menyumbat saluran pembuluh darah, tetapi selama puasa ini akan menurun. Hal ini kemungkinan disebabkan perubahan pola makan dari tiga kali sehari menjadi dua kali sehari sehingga asupan lemak juga akan menurun.

Namun, manfaat ini akan dicapai bila pola makan saat puasa diatur dengan baik. Untuk itu, sebaiknya menghindari makanan gorengan saat makan sahur dan berbuka. Minyak goreng mengandung zat yang berpotensi meningkatkan kadar LDL dalam tubuh.

Selain itu, hindari juga makanan bersantan. Mengonsumsi santan berlebihan dapat memicu penyakit pembuluh darah, seperti stroke, jantung, serta kenaikan kadar asam urat. Dan yang tak kalah penting, makanlah secara perlahan-lahan dan tidak berlebihan saat berbuka puasa. Sering kali sebagian orang memanfaatkan waktu berbuka sebagai ajang balas dendam. Hal ini tidak baik bagi kesehatan dan bisa menyebabkan kadar kolesterol, tekanan darah, hingga kadar gula darah meningkat.