Subhanallah, Puasa Bikin Panjang Umur

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Endah Hapsari

Kamis 02 Aug 2012 10:04 WIB

Puasa Ramadhan (ilustrasi) Puasa Ramadhan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Berpuasa ternyata tak hanya bermakna ibadah. Di balik itu, ada manfaat besar berpuasa untuk kesehatan tubuh.

Rupanya, dari hasil penelitian terungkap, berpuasa justru dapat membuat usia lebih panjang. Ini lantaran membatasi kalori pada puasa di bulan Ramadhan dapat meningkatkan kadar antioksidan total dan selanjutnya antioksidan total dapat menurunkan kadar radikal bebas. 

Menurut dr Siti Setiati, SpPD-KGer dari Subbagian Geriatri Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM, hal ini terbukti lewat penelitian pembatasan kalori pada binatang percobaan seperti pada tikus, protozoa, ikan, kutu air, serta laba-laba, dan terbukti mampu memperpanjang usia. 

Dari penelitian yang sama juga telah terbukti bahwa menurunnya asupan kalori dapat meningkatkan antioksidan dan menurunkan produksi radikal bebas.

Radikal bebas adalah suatu molekul yang mengandung satu atau lebih elektron yang bersifat sangat reaktif dan dapat menyebabkan kerusakan atau kematian sel. Sedangkan antioksidan merupakan suatu zat yang dapat membantu melindungi tubuh dari serangan radikal bebas. 

Menurut Ahli Biomedik dari FKUI/RSCM Prof Dr N. Suhana, radikal bebas mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan proses ketuaan. Sebenarnya tubuh sendiri dapat menghasilkan enzim yang dapat menetralisir radikal bebas, seperti SOD [superoxide dismutase], enzim katalase, glutation peroksiadase. Namun, pada orang berusia lanjut enzim-enzim tersebut menurun jumlahnya, sehingga perlu dibantu oleh anti-radikal bebas [antioksidan] dari luar [makanan]. 

Ahli Biokimia dari Indonesian Pharmaceutical Watch [IPhW] Dr Ernawati Sinaga mengatakan ada penelitian tentang hubungan puasa dengan masukan karbohidrat, protein dan lipid [lemak]. Yaitu, pertama, dengan puasa terjadi penurunan karbohidrat, protein dan lipid dari konsumsi biasa dan hal itu justru bisa menormalkan kondisi tubuh. "Kalau selama ini kita terutama yang berada di kota besar dibebani dengan segala masukan yang kebanyakan berlebihan, maka dengan puasa itu akan terkontrol lagi,"tuturnya.

Kedua, dengan puasa, kita memberikan kesempatan pada organ-organ tubuh untuk menurunkan kecepatan kerjanya, sehingga di situ bisa terjadi perbaikan seperti pertumbuhan sel bisa lebih bagus, mengganti sel-sel yang rusak, dsb, kata Erna yang mengaku pernah melakukan penelitian mengenai hal itu.

Erna yang melakukan penelitian pada tikus mengatakan tikus yang dipuasakan selama beberapa jam terjadi perbaikan pada kondisi tubuh. Bahkan hal itu bisa menurunkan risiko terkena penyakit-penyakit degeneratif seperti penyakit pembuluh darah, jantung, dsb.