REPUBLIKA.CO.ID, CONNECTICUT--Perpustakaan Patrick, Connecticut tidak menyia-nyiakan datangnya bulan suci Ramadhan untuk menggelar rangkaian diskusi tentang Islam. Melalui diskusi ini, masyarakat AS diharapkan memperoleh informasi tentang Islam, budaya dan hak-hak muslimah.
Kepala Pelayanan Masyarakat Perpustakaan Patrick, Beth Devlin menjelaskan digelarnya diskusi tentang Islam merupakan permintaan khusus dari pengunjung untuk lebih memahami budaya Timur Tengah dan Islam.
"Mereka tak berhenti meminta kami untuk menggelar diskusi. Mereka ingin mendapatkan informasi langsung sekaligus mengkonfirmasi apa yang telah mereka baca," papar dia seperti dikutip onislam.net, Rabu (18/7).
Direktur Studi Timur Tengah, Universitas Fairfield, Juni-Ann Greeley, yang juga menjadi pemateri dalam diskusi, menilai masih banyak kesalahpahaman tentang Islam dan muslim. Semisal saja, masalah hak muslimah dan jilbab. Menurut dia, jilab itu bukanlah simbol penindasan yang dialami muslimah. Jilbab, bagi setiap muslimah adalah kewajiban.
"Tidak ada muatan penindasan sama sekali," papar dia. Ia menambahkan muslimah sendiri telah meminta dunia barat, khususnnya kalangan feminis untuk menghormati apa yang dikenakan para muslimah.
Greeley menambahkan pada dasarnya setiap pemeluk agama di dunia merupakan saudara atau sepupu.
Menurutnya, kebersamaan antara pemeluk agama besar di dunia akan melahirkan persaudaraan yang indah. "Saya begitu bersemangat," kata dia.