Muslim Bosnia Mencari Tradisi Ramadhan yang Hilang

Rep: C25/ Red: Didi Purwadi

Ahad 14 Aug 2011 06:44 WIB

Muslim Bosnia (ilustrasi) Foto: www.pusdai.wordpress.com Muslim Bosnia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,SARAJEVO - Pusat Kebudayaan Iran di Bosnia-Herzegovina mengadakan program khusus keagamaan untuk umat Islam di bulan Ramadhan. Program khusus ini digelar selama sepuluh sesi dan diadakan sehabis sholat wajib berjamaah.

Menurut Abulghasem Mokhtariyan, Staf Ahli di Pusat Kebudayaan Iran di Bosnia-Herzegovina mengatakan, program keagamaan ini digelar selama sepuluh sesi. Dalam setiap sesinya menghadirkan pembicara dari peneliti agama Iran di Kota Sarajevo, Ibukota Bosnia-Herzegovina.

"Salah satu peneliti agama Islam, Hojat-ol-Islam Eidi yakni Kepala Yayasan Molla Sadra dan Vaziri, turut hadir mengisi acara di program terebut," ucap Mokhtariyan dikutip situs Abna.

Mokhtariyan menyebutkan, secara khusus program keagamaan ini disiarkan oleh stasiun televisi nasional di negaranya. Pusat Kebudayaan Iran juga menggelar lomba menulis bertema 'Surat Pemuda Bosnia untuk Sekjen PBB' tentang isu-isu seputar perang di Palestina.

Tradisi Ramadhan

Pemerintah Bosnia-Herzegovina telah perlahan membuka kesempatan bagi negara asing yang ingin memberikan program keagamaan untuk umat muslim. Program keagamaan ini bertujuan untuk mengembalikan tradisi umat Islam di Bosnia-Herzegovina dalam merayakan Ramadhan dan Idul Fitri.

Disitat dari situs Ramadhanzone, tradisi-tradisi Ramadhan di Bosnia-Herzegovina sempat hilang pasca perang perpecahan Yugoslavia. Ketika itu Bosnia-Herzegovina masih didominasi masyarakat berpaham komunis dari Serbia. Namun, saat ini umat muslim di negara tersebut sekitar 51 persen dan membentuk wilayah gabungan Muslim-Kroasia.

Imam Agung dan Dewan Majelis Ulama di Bosnia, Mustafa Ceric, beberapa saat lalu menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Awqaf Kuwait, Mohammad Fadhel Khalaf, dalam mendukung berbagai acara umat muslim di Bosnia-Herzegovina.

Dalam hal ini Ceric, menyampaikan rasa terima kasih kepada Duta Besar Kuwait karena telah menyelenggarakan beberapa proyek selama Ramadhan. Proyek itu bertujuan membantu melestarikan keberadaan umat Islam di sejumlah wilayah di negaranya, terutama di wilayah peperangan seperti Sarajevo.

Ceric juga menyatakan penghargaannya atas peran yang dimainkan Kuwait dalam mendukung umat Islam di berbagai negara di dunia. Imam Agung Bosnia itu juga meminta Duta besar Kuwait untuk menyampaikan keinginan baik kepemimpinan negara Kuwait selama Ramadhan 2011.