Din Syamsuddin: Ibadah Ramadhan Wujudkan Insan Paripurna

Rep: MG05/Muhammad Iqbal/ Red: Dewi Mardiani

Ahad 19 Aug 2012 14:06 WIB

Din Syamsudin Din Syamsudin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin, menghimbau agar puasa yang telah dilakukan sebulan penuh dan ibadah Ramadhan lainnya bisa mengendalikan dan menjauhkan diri dari hal-hal negatif.

"Manusia memiliki dua macam dorongan dalam dirinya. Dorongan hidayah, yang mebawa kearah kebenaran dan kebaikan. Kedua, dorongan hawa nafsu, yang membawa kepada kebatilan dan keburukan," kata Din dalam khutbah shalat Idul Fitri di Masjid Agung Al Azhar Jakarta, Ahad (19/8).

Menurutnya, ibadah-ibadah Ramadhan sebagai pelatihan intensif sebulan penuh. Hal ini bermuara pada pembentukan insan paripurna. Dikatakannya, insan paripurna, yaitu insan muslim yang memiliki watak-watak kemuliaan yang positif, dinamis, progresif, dan responsif terhadap masalah-masalah di sekitarnya.

"Insan paripurna mampu memadukan kualitas hubungan vertikalnya dengan Sang Pencipta (hablun minallah), dan hubungan horizontalnya dengan sesama manusia (hablum minannas) dengan seimbang. Insan paripurna adalah pribadi bertakwa yang menjadi tujuan ibadah puasa," katanya.

Terbentuknya insan paripurna adalah persyaratan bagi terwujudnya masyrakat utama (khaira ummah). "Jika umat Islam, seperti dinyatakan di Alquran adalah khaira ummah atau masyarakat utama dan terbaik harus terdiri dari individu-individu yang paripurna," ujar Din.

Untuk mencapai khaira ummah, lanjutnya, umat Islam harus memiliki keunggulan-keunggulan dalam berbagai bidang kebudayaan dan peradaban, tambahnya. Din, menambahkan bangsa Indonesia pun bisa mencapai khaira ummah. "Sebagai insan yang beragama, kita semua harus optimis bahwa bangsa Indonesia dapat bangkit."