Beginilah Cara Warga Palu Sambut Lebaran

Red: Heri Ruslan

Ahad 19 Aug 2012 09:36 WIB

  Pawai dan arak-arakan malam takbiran (ilustrasi). Foto: Republika/Agung Supri Pawai dan arak-arakan malam takbiran (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Sejumlah warga Kota Palu masih menggunakan mobil bak terbuka untuk menyambut malam Lebaran 2012, Sabtu (18/8), meski kepolisian setempat telah melarangnya.

Perayaan malam Idul Fitri dengan mobil terbuka itu terlihat di Jalan Mohammad Yamin, Jalan Sisingamanganraja, dan Jalan Moh. Hatta.

Setiap mobil bak terbuka itu dinaiki enam hingga delapan orang sambil meneriakkan takbir, tahlil, dan tahmid.

Meski telah dilarang polisi, petugas yang berjaga di jalan raya tak kuasa menghentikan aksi yang melanggar itu.

Polisi justru sibuk mengatur arus lalu lintas yang padat agar tidak terjadi kemacetan.

Di atas mobil tersebut, para pemuda juga membawa alat musik pukul untuk menyemarakkan malam Idul Fitri 1433 Hijriah.

Sebelumnya Kepala Kepolisian Sektor Palu AKBP Ahmad Ramadhan melarang masyarakat merayakan malam takbiran dengan menggunakan mobil bak terbuka.

Pelarangan tersebut dikarenakan adanya kasus kecelakaan yang pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya baik itu di Kota Palu atau di daerah lain.

"Kita ingin suasana malam Lebaran berlangsung dengan aman dan tertib, tidak ada kecelakaan," ujar Ramadhan.

Sementara itu di Kota Palu juga terdapat pawai takbir keliling yang dilepas oleh Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola dari Lapangan Vatulemo Palu.

Pawai kendaraan itu diikuti ratusan pengendara sepeda motor dan pengemudi mobil yang menyusuri sejumlah jalan di Kota Palu.