Semur Ayam Gagal Dimakan di Hari Lebaran

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: cr01

Selasa 30 Aug 2011 22:24 WIB

Para pasien di Yayasan Galuh, Bekasi. Foto: Flickr.com Para pasien di Yayasan Galuh, Bekasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI – Nina Mardiana, Sekretaris Yayasan Galuh, panti rehabilitasi cacat mental di Bekasi, Jawa Barat, sempat bingung terkait dengan penentuan Hari Raya Idul Fitri 1432 H.

Ia yang sehari-hari menyiapkan makanan untuk 260 anggota panti dan 39 pengurus yayasan ini sudah terlanjur memasak semur ayam untuk lebaran tahun ini. Dipikirnya, lebaran jatuh pada Selasa (30/8).

Para juru masak panti sudah membeli 50 kilogram ayam, 60 kilogram kentang. Bahan makanan itu sudah dimasak sejak Senin (29/8). "Eh, ternyata lebarannya Rabu. Semua masakan yang sudah dibuat akhirnya kami makan dulu, takut basi. Besok semoga masih ada telur untuk dimasak," ujarnya sambil tertawa. Semur ayam gagal dimakan di hari kemenangan itu.

Panti rehab ini setidaknya membutuhkan sekitar 150 kilogram beras seharinya untuk tiga kali makan. Nina memperkirakan pengeluaran panti rehab ini per harinya sekitar Rp 3 juta.

Para pasien yang mengalami cacat mental itu harus makan tepat waktu agar tidak membuat keributan. Dengan penghasilan sekitar Rp 28 juta per bulan yang berasal dari donatur tidak tetap ini, hampir tak masuk di logika, Panti Galuh masih bisa berdiri sampai sekarang.

Tapi menurut Nina, bantuan selalu datang dari siapa pun dengan cara yang tidak terduga. "Saya yakin setiap orang memiliki rezekinya masing-masing. Insya Allah, Allah tidak akan membiarkan orang-orang yang kurang beruntung ini kelaparan. Modalnya hanya keyakinan saja," katanya optimis.

Terpopuler