Jelang Lebaran, Penghuni Panti Cacat Mental Bercukur

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: cr01

Selasa 30 Aug 2011 22:15 WIB

Salah seorang pasien di Yayasan Galuh, Bekasi. Foto: http://findingvea.blogspot.com Salah seorang pasien di Yayasan Galuh, Bekasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI – Suasana berbeda tampak terlihat di panti Galuh, Rawa Lumbu, Bekasi. Di tempat tinggal orang yang mengalami cacat mental ini banyak ‘pasien’ yang mengantri untuk dirapikan rambutnya.

Ajja, Perawat Panti ini, sudah merapikan rambut Eko (11). Setelah itu, masih banyak yang mengantre untuk dicukur rambutnya. Ajja bergantian mencukur dengan perawat yang lain karena terlalu bnayak pasien yang mengantri. "Tiap 10 pasien, gantian yang mencukur," ujarnya, Selasa (30/8).

Menjelang Hari Raya Idul Fitri, seluruh penghuni pria di panti itu bercukur agar rapi. Esok hari mereka akan memakai baju koko dan kain baru serta makan bersama. Walaupun para penyandang cacat mental ini tidak begitu paham tentang makna Idul Fitri, mereka tetap dimanusiakan agar bisa merayakan indahnya hari kemenangan itu.

Beduk pun telah disiapkan untuk memeriahkan malam takbiran dan shalat Ied. Namun sayang, belum sempat dibunyikan hingga malam takbiran, beduk itu sudah terlanjur ditusuk di bagian tengahnya sehingga sobek.

Pihak panti tak sempat mengganti kulit beduk dengan yang baru. "Nggak sempat ganti, soalnya lebarannya udah besok," ujar Nina Mardiana, Sekretaris Yayasan Galuh, memaklumi kejadian ini sebagai perkara yang lumrah.

"Ya, namanya saja pasien. Ya, memang begitu kelakuannya. Yang penting tidak membuat keributan," tambah Nina dengan senyum dikulum.

Terpopuler