Pemkot Samarinda Larang Konvoi Takbir Keliling

Red: Hazliansyah

Selasa 14 Aug 2012 06:00 WIB

Sejumlah Warga ibukota merayakan malam takbiran dengan berkonvoi kendaraan. Foto: Republika/Prayogi Sejumlah Warga ibukota merayakan malam takbiran dengan berkonvoi kendaraan.

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Pemerintah Kota Samarinda, Kalimantan Timur, melarang warga menggelar konvoi takbir keliling pada Idul Fitri 2012. Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang, Senin menyatakan, pelaksanaan takbiran di daerah itu akan dipusatkan di Masjid Islamic Center.

"Atas pertimbangan keamanan, ketertiban dan kesakralan pelaksanaan takbiran itu sendiri maka untuk Idul Fitri tahun ini (2012), konvoi takbiran ditiadakan dan semuanya terpusat di Masjid Islamic Center," ungkap Syaharie Jaang.

Sementara, Asisten III bidang Kemasyarakatan Sekretariat Kota Samarinda, Ridwan Tassa, menyatakan larangan konvoi pada malam takbiran itu juga diperkuat melalui rapat koordinasi dengan SKPD dan instansi terkait pekan lalu.

"Dalam rangka menjaga kekhusyukan masyarakat, karena sebagaimana diketahui dalam pelaksanaan pawai tersebut ada sebagian peserta pawai yang bersikap kurang menggambarkan makna sesungguhnya dari malam takbiran itu dengan berhura-hura bahkan hingga membunyikan petasan dan kembang api sehingga pada Idul Fitri tahun ini konvoi disepakati ditiadakan," ungkap Ridwan Tassa.

Pemerintah Kota Samarinda lanjut dia akan segera membuat edaran terkait larangan tersebut dan meminta kepada seluruh pengurus masjid untuk lebih memaksimalkan kegiatan takbir pada wilayah masing-masing.

"Kalaupun ingin melakukan takbiran bersama silahkan datang ke masjid Islamic Center, namun kami tetap meminta agar diupayakan tetap melakukan pula takbir di masjid setempat," kata Ridwan Tassa.

Pihak MUI Samarinda juga kata Ridwan Tassa menyambut baik larangan itu.

"Jika perlu, kami akan meminta pihak berwenang dalam hal ini kepolisian dan dinas perhubungan untuk menindak tegas warga yang berkonvoi. Ini dilakukan agar dalam pelaksanaan takbiran di kampung masing-masing bisa lebih semarak dan terfokus," ungkap Ridwan Tassa.

Pada pertemuan itu, phak Dinas Perhubungan Kota Samarinda lanjut Ridwan Tassa telah mengerahkan 25 personil yang akan ditempatkan pada titik khusus rawan macet.