Semarakkan Ramadhan, Muhammadiyah Gelar Bedah Buku

Rep: riga nurul iman/ Red: Heri Ruslan

Kamis 09 Aug 2012 21:41 WIB

Muhammadiyah (ilustrasi). Muhammadiyah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sukabumi menggelar acara bedah buku berjudul Etika Politik Muhammadiyah, Kamis (9/8). Kegiatan yang dilakukan di kampus Universitas Muhammadiyah Sukabumi (Ummi) tersebut merupakan bagian dari upaya menyemarakkan Ramadhan 1433 Hijriah.

Hadir dalam acara itu penulis buku sekaligus Sekretaris Media Center Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Roni Tabroni.

‘’Bedah buku ini penting untuk menempatkan persepsi hubungan yang tepat antara Muhammadiyah dan parpol,’’ ujar Wakil Sekretaris Muhammadiyah Sukabumi, Syahid Arsalan, kepada Republika.

Dalam bedah buku ini, kata dia, Muhammadiyah menegaskan mengayomi semua parpol dan tidak berafiliasi dengan parpol tertentu. Intinya, semua kader Muhammadiyah yang duduk di parpol harus memiliki etika politik Muhammadiyah yang sama yakni memberikan teladan bagi rakyat dan mengedepankan kepentingan umat.

Menurut Syahid, selain bedah buku acara lainnya yang digelar dalam rangkaian semarak Ramadhan cukup banyak. Di antaranya kegiata Baitul Arqom (pelatihan dan pendidikan kader Muhammadiyah), pengumpulan zakat, infaq, dan shodaqoh (ZIS), dan Shalat Idul Fitri.

Penulis buku Etika Politik Muhammadiyah, Roni Tabroni mengatakan, Muhammadiyah harus berperan dalam pendidikan politik bukan politik praktis. Selama ini etika berpolitik Muhammadiyah yakni khittah Denpasar 2002 belum tersosialisasi secara maksimal.

Oleh karenanya, kegiatan diskusi maupun bedah buku yang membahas etika berpolitik Muhammadiyah harus digiatkan.  Targetnya, semua kader Muhammadiyah yang duduk di parpol maupun pejabat pemerintah harus menerapkan etika berpolitik Muhammadiyah.

‘’Nantinya, kader Muhammadiyah memiliki standar nilai yang sama dan berkarakter,’’ cetus Roni. Pasalnya, mereka memiliki ahlak yang baik dan menjadi contoh bagi yang lain serta mencintai perdamaian.