Muhammadiyah Desak Pemerintah Jaga Stabilitas Harga

Red: Djibril Muhammad

Senin 16 Jul 2012 23:30 WIB

Muhammadiyah (ilustrasi). Muhammadiyah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN - Pengurus Daerah Muhammadiyah Kota Medan meminta pemerintah menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok menjelang bulan Ramadhan dan lebaran Idul Fitri 1433 Hijriah/2012.

"Pemerintah Kota Medan menyatakan stok kebutuhan pokok sebelum dan sesudah Ramadhan cukup, tetapi nyatanya ada kenaikan harga cukup signifikan di pasar," kata Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik Muhammadiyah Kota Medan Anwar Bakti di Medan, Senin (16/7).

Menurut dia, jika stok bahan kebutuhan pokok mencukupi harusnya tidak ada kenaikan harga, namun ternyata berbeda dengan di lapangan. Sejumlah bahan kebutuhan seperti cabai merah naik cukup signifikan.

Kenaikan harga kebutuhan pokok tersebut, kata dia, sangat menyulitkan masyarakat terutama yang berpenghasilan rendah. Jika kondisi ini tidak disikapi, dikhawatirkan akan menimbulkan gejolak.

Menurut dia, kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang Ramadhan 2012 mengindikasikan adanya upaya spekulan untuk mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan momentum Ramadhan dan lebaran.

"Untuk itu diharapkan pemerintah bersikap tegas terhadap para pedagang yang terbukti melakukan praktik spekulan," katanya.

Ia menambahkan, pemerintah telah menjamin stok bahan kebutuhan pokok mencukupi, seharusnya harga stabil, tetapi ada kenaikan, ini membuktikan ada spekulan.

Pemerintah harus bersikap tegas terhadap spekulan untuk melindungi masyarakat. Selain itu juga diharapkan bisa menimbulkan efek jera agar tidak ada lagi pedagang yang berani melakukan praktik spekulan.

"Pemerintah juga harus berani mencabut izin usaha pedagang di tingkat distributor yang terbukti melakukan praktik spekulan," ujarnya.

Operasi pasar dan pasar murah, kata dia, tidak memberikan pengaruh signifikan dalam menjaga stabilitas harga. Hal ini mengindikasikan praktik spekulan yang dilakukan melibatkan jaringan.

"Kenaikan harga yang terjadi setiap menjelang Ramadhan atau lebaran mengindikasikan adanya jaringan yang sengaja untuk mendapatkan keuntungan lebih besar," katanya.

Ia menjelaskan, masyarakat juga diminta menjaga iklim kondusif di daerah ini selama bulan suci Ramadhan.

"Memasuki bulan puasa kami juga mengharapkan masyarakat menjaga susasana kondusif. Mari kita jaga susasana kondusif dengan membangun silaturahim dan saling menghormati," katanya.