Puncak Mudik di Pelabuhan Merak Diprediksi Kamis

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Taufik Rachman

Rabu 15 Aug 2012 07:31 WIB

Ribuan pemudik bermotor antre masuk ke dalam kapal di pelabuhan Bakauheni, Lampung, Ahad (4/9). Puncak arus balik Lebaran dari Bakauheni menuju pelabuhan Merak, Banten, terjadi Ahad. Foto: Republika/Agung Supriyanto Ribuan pemudik bermotor antre masuk ke dalam kapal di pelabuhan Bakauheni, Lampung, Ahad (4/9). Puncak arus balik Lebaran dari Bakauheni menuju pelabuhan Merak, Banten, terjadi Ahad.

REPUBLIKA.CO.ID,MERAK -- Lima dermaga di Pelabuhan Merak, Banten, Selasa malam dipadati kendaraan.

Puluhan truk, bus serta ratusan mobil berplat hitam dan sepeda motor mengantre menuju kapal. Sebagian kendaraan roda empat dan roda dua juga terlihat memenuhi area parkir pelabuhan.

Selain itu, ratusan penumpang kapal Ro-Ro tujuan Sumatra tampak berlalu-lalang di koridor pemberangkatan. Sebagian dari mereka menunggu giliran keberangkatan di depan loket  kelas ekonomi.

Menurut salah satu polisi yang memantau di pelabuhan, sejak Ahad lalu, pemandangan ini berlangsung tiap malam. Kendaraan mulai bertumpuk di dermaga sejak jam 23.00 WIB hingga menjelang dini hari.

"Setidaknya, malam ini ada peningkatan volume kendaraan sekitar 20 persen dari malam sebelumnya," ujar polisi tersebut.

Berdasarkan data yang dihimpun Republika, jumlah kapal yang beroperasi selama H-7 hingga H-5, sebanyak 95 trip per harinya. Diperkirakan, puncak lonjakan pemudik akan terjadi pada Kamis nanti.

"Karena itu, kami tengah mengupayakan penambahan trip untuk hari tersebut," kata Manajer Usaha Pelabuhan ASDP Indonesa Ferry Cabang Merak, Nana Sutisna, Rabu (15/8).

Menurut rencana, penambahan trip ini akan melebihi jumlah trip pada puncak arus mudik tahun lalu yang mencapai 103 trip sehari.

Nana tak menampik, kepadatan terjadi karena pemudik banyak yang bergerak ke pelabuhan pada waktu bersamaan di malam hari. Fenomena ini juga terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.

Dari hasil sharing dengan sejumlah pemudik, aku Nana, ada beberapa alasan mengapa mereka lebih cenderung berangkat malam hari. "Pertama, karena siang hari mereka puasa. Jadi, ingin hemat tenaga juga. Kedua, mereka umumnya memang merasa lebih nyaman memulai perjalanan di malam hari," paparnya.