Saat Perjalanan Mudik, Hindari Aktivitas Pasar Tumpah!

Rep: Agung Sasongko/ Red: Sadly Rachman

Kamis 25 Aug 2011 14:07 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU--Selepas pertigaan Jomin, para pemudik bakal menghadapi fase kemacetan lain yakni keberadaan pasar tumpah. Sebab, keberadaan pasar tumpah menyebabkan setengah badan jalan habis dipenuhi lapak pedagang.

Sepanjang jalur Pantura, mulai Cikampek hingga Cirebon, paling tidak ada 9 titik potensi pasar tumpah, di antaranya jalur pantura Kecamatan sukra, Sukamandi, Ciasem, Patrol, Eretan, Parean, Cilet (Kecamatan Kandanghaur), Bangkir (Kec. Lohbener), Kecamatan Ker-tasemaya. dan Pasar Gebang (Cirebon).

Dari 9 titik, ada sejumlah pasar berjarak cukup berdekatan, yakni pasar Sukamandi dan Ciasem (2 KM). Sisanya, jaraknya cukup berjauhan.

Aktivitas pasar tumpah memang hanya terjadi pada saat-saat tertentu, utamanya pagi hari 06.00-08.00 WIB, dan sesi kedua, sore hari, pada pukul 16.00-18.00 WIB. 

Dari pantauan Republika,tanda-tanda melubernya pasar telah dimulai. Itu terlihat dari adanya garis pembatas yang menjadi patokan sejumlah pedagang untuk membuka lapaknya tepat di badan jalan.Ukuran patokan dimulai dari trotoar hingga tengah batas jalan. Kondisi itu secara otomatis memancing kehadiran becak,ojek, angkutan umum untuk berhenti seenaknya.

Untuk itu, para pemudik perlu memperhitungkan aktivitas pasar-pasar yang disebutkan tadi. Pemudik juga perlu mewaspadai kehadiran petugas Dinas Perhubungan setempat yang menagih retribusi setiap kendaraan di pinggir jalan.