Rukyatul Hilal Dinilai Memperkuat Ukhuwah dan Kebinekaan Bangsa

Red: Budi Raharjo

Kamis 11 Apr 2024 03:05 WIB

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (kedua kiri) didampingi Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki (kedua kanan) dan Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi (kiri) mengumumkan hasil sidang isbat 1 Syawal 1445 Hijriah di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Selasa (9/4/2024). Pemerintah telah menetapkan 1 Syawal 1445 Hijriah yang menjadi Hari Raya Idul Fitri pada hari Rabu 10 April 2024 setelah posisi hilal sudah memenuhi kriteria dari 127 titik lokasi rukyatul hilal se-Indonesia. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (kedua kiri) didampingi Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki (kedua kanan) dan Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi (kiri) mengumumkan hasil sidang isbat 1 Syawal 1445 Hijriah di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Selasa (9/4/2024). Pemerintah telah menetapkan 1 Syawal 1445 Hijriah yang menjadi Hari Raya Idul Fitri pada hari Rabu 10 April 2024 setelah posisi hilal sudah memenuhi kriteria dari 127 titik lokasi rukyatul hilal se-Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rukyatul hilal untuk memastikan Hari Raya Idul Fitri yang telah dilakukan Selasa (9/4/2024) sore, dinilai bukan sekadar bernilai ibadah melainkan juga memperkuat hubungan sesama manusia atau hablum minannas. Ormas-ormas Islam berduyun-duyun ke titik-titik pengamatan hilal bersama dengan perwakilan Kementerian Agama, menunjukkan keindahan beragama di Indonesia. 

Komentar tersebut dilontarkan Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso. Menurut dia, ormas-ormas Islam memanfaatkan momentum menyaksikan hilal saat menentukan Ramadhan ataupun Syawal, untuk saling berdiskusi dan silaturrahim menguatkan ukhuwah Islamiyah. 

“Perbedaan itu indah, demikian sunnatullah. Namun, menyatukan persamaan yang ada dalam perbedaan untuk kemaslahatan umat, merupakan kontribusi besar umat Islam dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” ujar dia dalam keterangan persnya, Rabu (10/4/2024).   

Dalam kegiatan itu, perwakilan dari Kementerian Agama bisa bertemu dengan ormas-ormas Islam yang menjadi mitra mereka. Pertemuan itu bisa meningkatkan kualitas keberagamaan di Indonesia sekaligus memperkuat toleransi dan komunikasi intra-agama.

“Dengan komunikasi dan penguatan kehidupan beragama mampu menghilangkan sekat-sekat perbedaan sekaligus memperkuat persatuan bangsa," tuturnya. "Bangsa yang maju bukan sibuk dengan mempersoalkan perbedaan, tapi saling bergandengan tangan berkontribusi membangun bangsa.  

DPP LDII telah membentuk tim rukyatul hilal lebih dari satu dekade yang lalu. Pembentukan tim tersebut agar ormas yang dipimpinnya dapat menyumbangkan pemikiran dan tenaga bersama-sama ormas Islam lainnya. "Semuanya itu bernilai ibadah mengikuti perintah Allah dan sunnah Rasulullah," katanya. 

 

 

Terpopuler