Apakah Meninggal Dunia Ketika Ramadhan Sudah Tentu Baik dan Masuk Surga?

Rep: Fuji E Permana / Red: Nashih Nashrullah

Selasa 09 Apr 2024 22:19 WIB

Ilustrasi meninggal. Ramadhan adalah bulan yang dimuliakan Allah SWT Foto: EPA-EFE/SASCHA STEINBACH Ilustrasi meninggal. Ramadhan adalah bulan yang dimuliakan Allah SWT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Umat Islam sebentar lagi mengakhiri ibadah puasa Ramadhan 2024 kemudian menyambut hari raya Idul Fitri pada 1 Syawal 1445 Hijriyah. Sepanjang bulan puasa Ramadhan, banyak orang meninggal dunia, di antara mereka ada yang sedang melaksanakan ibadah puasa.

Di antara Muslim, ada yang bertanya apakah orang yang meninggal dunia saat bulan puasa Ramadhan memiliki keutamaan?

Baca Juga

Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Miftahul Huda menjelaskan bahwa sebenarnya tidak ada korelasi langsung antara keutamaan bulan Ramadhan dengan keutamaan orang meninggal di bulan puasa Ramadhan. Apalagi dikatakan bahwa orang yang mati atau meninggal di bulan Ramadhan dijamin masuk surga.

"Ini merupakan salah kaprah dalam memahami hadits Nabi Muhammad SAW yang menyebutkan bahwa bulan Ramadhan sebagai bulan di mana pintu surga dibuka selebar-lebarnya. Sebaliknya, pintu neraka ditutup dan para setan dibelenggu," kata Kiai Miftahul kepada Republika.co.id, beberapa waktu lalu.

Kiai Miftahul mengatakan, bahwa lafal pintu surga dibuka dalam hadits merupakan arti kiasan bahwa di bulan Ramadhan banyak kemudahan untuk melakukan ketaatan dan amal saleh. Karena ketaatan dan amal saleh dapat menjadi wasilah atau sarana yang mengantarkan pelakunya membuka pintu surga.

 

"Lalu, bukankah kita masuk surga atas rahmat Allah? Betul, semua orang masuk surga lantaran rahmat Allah. Tapi, bukan berarti ini menegasikan fungsi amal saleh yang dilakukan. Karena seorang hamba berhak mendapatkan rahmat Allah sebab amal saleh yang diperbuat," ujar Kiai Miftahul.

 

Kiai Miftahul menjelaskan, ibarat pekerja, wajar ia mendapatkan upah dari tuannya karena hasil kerja kerasnya. Orang yang mengerjakan amal saleh, maka wajar mendapatkan rahmat Allah SWT.

 

Dari penjelasan Kiai Miftahul, dapat dipahami bahwa tidak semua orang yang meninggal di bulan Ramadhan dijamin masuk surga. Seseorang masuk surga karena rahmat dari Allah SWT. Tapi orang yang berhak mendapatkan rahmat dari Allah SWT adalah orang yang mengerjakan amal saleh sebagaimana perintah serta petunjuk Allah SWT dan Rasul-Nya.

Kendati demikian, hadits riwayat Ibnu Hibban mengisyaratkan bahwa mereka yang berbuat amal kebajikan di bulan Ramadhan akan termasuk golongan orang yang benar dan para syuhada. 

جاء رجلٌ من قُضاعةَ إلى رسولِ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم فقال إنِّي شهِدتُ أن لا إلهَ إلَّا اللهُ وأنَّك رسولُ اللهِ وصلَّيْتُ الصَّلواتِ الخمسَ وصمتُ رمضانَ وقمتُه وآتيتُ الزَّكاةَ فقال رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم من مات على هذا كان من الصِّدِّيقين والشُّهداءِ

Seseorang datang dari Qadhaah menemui Rasulullah SAW dan berkata, “Wahai Rasulullah, apa pendapatmu apabila aku mengucapkan syahadat lailahaillahu wa annaka Rasulullah (tidak ada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya kamu adalah utusan Allah), aku sholat lima waktu, melakukan puasa Ramadan, mengerjakan ibadah (shalat tarawih) bulan Ramadan dan menunaikan zakat?" Rasulullah SAW berkata, "Barangsiapa yang meninggal dunia seperti ini maka dia termasuk golongan syuhada' dan shiddiqin."

Terpopuler