REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Istiqlal menyiapkan rampak bedug, takbir nasional dan pawai obor saat malam takbiran untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Rampak bedug merujuk Kementerian Kebudayaan merupakan seni bedug dengan menggunakan banyak bedug dan ditabuh secara serempak sehingga menghasilkan irama khas.
"Ada dua acara, takbir nasional, rampak bedug di plaza Al-Fattah. Sebelumnya ada pelepasan pawai obor," kata Wakil Kepala Bidang Penyelenggara Peribadatan Masjid Istiqlal Abu Hurairah Abd. Salam saat dihubungi, di Jakarta, Selasa (9/4/2024).
Abu mengatakan dalam acara takbir nasional, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar akan memberikan sambutan dilanjutkan perwakilan dari Sarawak.
"Dari Sarawak semacam memberikan sambutan, diikuti ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri. Istiqlal bekerja sama dengan beberapa di masjid luar. Dilanjutkan rampak bedug, lalu takbir sampai sekitar pukul 22.00-22.30 WIB," kata dia.
Sementara itu, terkait pawai obor, Abu menjelaskan, kegiatan ini pertama kali diadakan di Istiqlal dan difasilitasi Kementerian Agama. Menurut informasi yang dia ketahui, sebanyak 200 orang berpartisipasi dalam pawai obor, bekerja sama dengan sejumlah masjid.
"Untuk menghidupkan tradisi. Dulu kan ada bambu, pokoknya ada yang benar-benar obor, ada yang digital. Maknanya bukan di obornya tapi perayaan," ujar Abu.
Dia belum dapat memastikan lokasi kegiatan pawai obor di sekitar masjid semata atau bisa ke luar masjid karena masih menunggu izin dari pasukan pengamanan presiden.
"Karena malam takbiran itu pasukan pengamanan presiden mengambilalih, diizinkan keluar atau hanya di masjid," kata Abu.
Sebelumnya, Masjid Istiqlal mengadakan itikaf pada 10 malam terakhir Ramadhan melibatkan sebanyak 500 orang Muslim. Selain itikaf yang difasilitasi pengelola, mereka juga melakukan itikaf mandiri tanpa perlu mendaftarkan diri.
Sementara itu, Kementerian Agama dijadwalkan mengadakan Sidang Isbat penentuan 1 Syawal 1445 Hijriah atau Lebaran 2024 pada hari ini.