Hindari Copet, Pengunjung Pasar Tanah Abang Diminta Utamakan Non Tunai

Red: Bilal Ramadhan

Jumat 05 Apr 2024 04:07 WIB

Warga memilih celana Lebaran di Pasar Tanah Abang, Jakarta. Pengunjung Pasar Tanah Abang diminta utamakan non tunai mencegah kecopetan. Foto: Republika/Putra M. Akbar Warga memilih celana Lebaran di Pasar Tanah Abang, Jakarta. Pengunjung Pasar Tanah Abang diminta utamakan non tunai mencegah kecopetan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengelola Pasar Blok A Tanah Abang, Jakarta Pusat, menyarankan para pengunjung mengutamakan transaksi non tunai agar tak menjadi korban kejahatan seperti pencopetan selama berbelanja di salah satu pusat grosir di Jakarta itu.

"Transaksinya kalau bisa non tunai. Bisa dibilang hampir semua toko sudah bisa (menerima non tunai). Pembayaran bisa transfer, kartu kredit dan beberapa (pedagang) bisa dengan QRIS," kata Pengelola Pasar Blok A Tanah Abang, Hery Supriyatna di Jakarta, Kamis.

Baca Juga

Menurut Hery, kalaupun pengunjung membawa uang tunai sebaiknya tak berlebihan karena berisiko menjadi korban pencurian atau pencopetan saat menuju maupun berada di dalam pasar.

Selain itu, dia menganjurkan pengunjung tetap waspada selama berbelanja, menempatkan tas di depan tubuh dan tidak menggunakan perhiasan berlebihan.

Pengelola Pasar Blok A Tanah Abang menyiagakan sekitar 90 petugas keamanan yang ditempatkan di 12 lantai gedung demi memastikan keamanan pengunjung dan pedagang di sana.

"Ditambah ada petugas kebersihan kami, itu sebagai mata kami. Kami latih juga untuk membantu mengawasi sembari membersihkan. Mereka juga dibekali HT untuk komunikasi," kata Hery.

Di sisi lain, pengelola juga menempatkan sekitar 500 kamera pengawas (CCTV) di berbagai titik gedung.

"Insya Allah aman. Hanya saja dengan orang (pengunjung) sebanyak itu kami tidak bisa bilang aman 100 persen dari hal-hal semacam pencurian atau pencopetan. Belum ada laporan (pencurian atau sindikat kurir angkut)," ujar dia.

Dia menambahkan, sebelumnya pengelola sudah berkoordinasi dengan Kepolisian, TNI, Satpol PP dan Dinas Perhubungan untuk mengantisipasi masalah pengamanan selama Ramadhan dan Lebaran di luar gedung.

"Kurang lebih dua pekan sebelum puasa dan Lebaran para 'stakeholder' sudah bertemu. Sebelum puasa dan Lebaran kami sudah siapkan semua peralatan seperti CCTV, personel supaya cepat tanggap, responsif terhadap membludaknya pengunjung," katanya.

Terpopuler