REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kapan malam terbaik pada bulan ramadhan? Jawabannya adalah ketika malam-malam itu diperkirakan akan jatuh malam lailatul qadar. Sebab malam lailatul qadar sebagaimana populer disebutlan oleh para ulama bahwa malam lailatul qadar lebih baik dari malam seribu bulan.
Di malam lailatul qadar, Allah SWT menurunkan malaikatnya ke bumi. Di situ malaikat memohonkan ampunan kepada manusia yang berpuasa. Bisa dibayangkan peluang dosa diampuni sangat besar karena yang mendoakan langsung malaikat. Karenanya mala lailatul qadar adalah malam istimewa penuh keberkahan.
Namun tak ada yang mengetahui dan memastikan kapan lailatul qadar itu akan datang. Kendati demikian turunnya lailatul qadar dapat dilihat dari beberapa gambaran dan ciri-ciri tentang kapan lailatul qadar itu turun berdasarkan sejumlah riwayat hadis dan pendapat ulama.
Ciri Berdasarkan Waktu
Dari segi waktu, turunnya malam lailatul qadar terjadi pada malam 10 terakhir bulan ramadhan menurut Yusuf Qardhawi dalam bukunya "Fiqih Puasa". Qardhawi merujuk terhadap sejumlah hadis yang menyebutkan bahwa malam lailatul qadar akan jatuh di antara 10 malam terakhir ramadhan.
Hadis Sahih dari Aisyah mengatakan, "Rasulullah Saw iktikaf pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan, dan beliau mengatakan, Carilah malam qadar itu di sepuluh malam terakhir Ramadhan." (Mutafaq 'Alaih, Al-lu'lu' wal Marjan no. 726).
Dan dari Abu Said bahwa Nabi Saw menemui mereka pada pagi kedua puluh, lalu beliau berkhotbah. Dalam khotbahnya beliau mengatakan:
"Sungguh aku diperlihatkan lailatul qadar, kemudian aku dilupakan atau lupa, maka carilah ia di sepuluh malam terakhir, pada malam-malam ganjil. Dalam riwayat lain carilah ia disetiap malam ganjil."
Qardhawi menjelaskan maksud dari malam ganjil pada hadis tersebut yaitu malam 21, 23, 25, 27 dan 29. Namun ada sebuah hadis yang menekankan untuk mencarinya pada tujuh hari terakhir bulan ramadhan.
Dari Ibnu Umar diriwayatkan bahwa beberapa orang dari sahabat Rasulullah Saw bermimpi tentang lailatul qadar di tujuh malam terakhir. Menanggapi mimpi itu, Rasulullah Saw bersabda, "Saya melihat mimpi kalian bertemu pada tujuh malam terakhir. Karena itu, barangsiapa hendak mencarinya, maka hendaklah ia mencari pada tujuh malam terakhir itu." (Mutafaq Alaih dari Ibnu Umar).
Dan menurut Alquran Surah al-Qadr ayat 5 menyebutkan bahwa ketika malam lailatul qadar turun, Allah SWT mengatakan malam itu penuh kebajikan dan keberkahan sejak terbenamnya matahari hingga terbitnya fajar berdasar tafsir tahlili dalam Quran Kemenag tentang ayat tersebut.
Ciri Berdasarkan Tanda-Tanda Alam
Datangnya malam lailatul qadar menurut Qardhawi juga dapat diamati lewat tanda-tanda alam. Dan tanda-tanda itu tak akan tampak kecuali setelah malam istimewa itu dilewati. Seperti jika matahari pada pagi harinya tanpa sinar atau merah yang tidak begitu kuat.
Selain itu pada malam hujan angin atau malam yang benar-benar bersih, tidak panas tapi juga tidak dingin, sebagaimana disebutkan oleh Al Hafizh dalam Fath Al-Qadirnya. Kendati demikian tanda-tanda itu tidak bisa dijadikan keyakinan karena lailatul qadar terjadi di negeri-negeri yang iklim, musim dan cuacanya berbeda-beda.
Bisa jadi ada di antara negeri-negeri muslim dengan keadaan yang tak pernah putus turun hujan, padahan di negeri lain melaksanakan sholat istisqa' meminta turunnya hujan. Dan tak semua negeri sama dalam hal panas dan dingin, muncul dan tenggelamnya matahari serta kuat dan lemahnya matahari. Sehingga tidak mungkin tanda-tanda alam sama di seluruh belahan bumi.
Namun, Qardhawi menegaskan bahwa turunnya lailatul qadar tetaplah misteri dan kemisterian itu sejatinya mempunyai manfaat. Jika seseorang mengetahui kapan lailatul qadar akan turun maka berpotensi akan mengendorkan usaha dalam meningkatkan ibadah dalam sepuluh hari terakhir ramadhan.
Kerahasiaannya, menurut Qardhawi merupakan pendorong melakukan amal pada bulan itu seluruhnya dan pelipatgandaannya pada sepuluh malam terakhir. Dan ini mengandung kebaikan baik secara individu ataupun jamaah.
Alquran Surah al-Qadr sudah sangat jelas mengungkap tentang keistimewaannya. Karenanya umat Islam dianjurkan untum memperbanyak ibadah pada malam-malam yang ditengarai akan turun lailatul qadar.
Qardhawi mengungkapkan anjuran Nabi Muhammad saw agar tidak melewatkan malam lailatul qadar. Nabi Muhamad berkata kepada sahabatnya saat gelap malam ramadhan telah menjelang, "Bulan ini telah hadir di tengah kalian. Padanya terdapat suatu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Barangsiapa terhalangi darinya berarti benar-benar telah terhalangi dari kebaikan seluruhnya. Tidak ada orang yang terhalangi dari kebaikannya kecuali orang yang terhalangi (dari kebaikan)." (HR Ibnu Majah dari Hadis Anas, sanadnya hasan sebagaimana tersebut dalam sahih Al-Jami' Ash-Shaghir dan tambahannya nomor 2247).