REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pada bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, Yayasan HAE-IPB Peduli bersama Bidang Sosial Dewan Pengurus Pusat Himpunan Alumni Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University (DPP HAE IPB) kembali mengadakan acara HAE Peduli di Kampus IPB Dramaga, Bogor, Sabtu (30/03).
"Tak kurang dari 500 paket berbuka puasa, serta 500 paket sembako dan tali kasih dibagikan kepada mamang-bibi, anak-anak yatim-piatu, pensiunan pegawai, warakawuri, tenaga kependidikan, petugas keamanan kampus, dan lainnya pada hari ini," kata Neny Indriyana selaku Ketua Panitia HAE Peduli dalam .
Sementara itu, Bambang Hendroyono, Ketua Umum DPP HAE IPB menyampaikan bahwa kegiatan tahunan HAE IPB ini merupakan bagian dari rangkaian Road to Hari Pulang Kampus ke-19 (HAPKA XIX) Tahun 2024 yang puncaknya akan digelar pada bulan September nanti.
"Acara ini menjadi medium bagi alumni Fahutan IPB University berbagi kebahagiaan dan keceriaan dengan keluarga besar Fahutan IPB University dan anak-anak yatim-piatu di bulan penuh berkah ini," tambah Bambang.
Pada hari yang sama, DPP HAE IPB juga berbagi spirit pelayanan publik melalui Pembekalan ASN Baru yang diikuti secara langsung maupun virtual oleh alumni Fahutan IPB University yang baru diangkat sebagai ASN melalui jalur Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Selain itu, acara tersebut juga diikuti oleh perwakilan Komisariat Daerah HAE IPB.
Tuti Herawati selaku koordinator tim Capacity Building menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi salah satu agenda HAE IPB dalam meningkatkan kapasitas alumni.
Hal senada disampaikan Dekan Fahutan IPB University, Naresworo Nugroho mengingatkan alumni Fahutan IPB University yang telah diangkat menjadi PPPK agar terus berprestasi, menginspirasi, dan berinovasi dengan penuh integritas demi mengharumkan nama almamater tercinta.
Sementara itu, Bambang memberikan tips dalam bekerja sehari-hari. Dalam bekerja harus mengetahui banyak hal dengan cara banyak belajar (lihatlah dan dengarkanlah). Kemudian harus dapat merasakan dan menganalisis permasalahan dan solusi pemecahan masalah (rasakanlah dan pikirkanlah).
Selanjutnya harus dapat menyampaikannya dengan santun dan jujur (sampaikanlah). Terakhir adalah mulai bergerak untuk bekerja melakukan langkah-langkah perubahan (lakukanlah).
"Untuk itu, terapkanlah pola kepemimpinan transglobal yang mengedepankan enam kecerdasan dan lima perilaku kepemimpinan dalam pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya alam berbasis landscape-seascape secara berkelanjutan," pesan Bambang.
Menurut Bambang, kepemimpinan transglobal yang berlandaskan kecerdasan kognitif, kecerdasan moral, kecerdasan emosional, ditambah kecerdasan bisnis, kecerdasan sosial budaya, dan kecerdasan global merupakan dasar untuk membentuk seseorang menjadi pemimpin yang berkarakter dan produktif.
Ketika enam kecerdasan itu dapat dimiliki oleh seorang pemimpin, akan menciptakan lima perilaku. Pertama, pemimpin itu akan tahan terhadap ketidakpastian. Kedua, akan membangun konektivitas tim (kolaboratif) untuk menyelesaikan tantangan pekerjaan.
Ketiga, dia akan bersifat fleksibel pragmatis, dan empatinya luar biasa terhadap sesama. Keempat adalah visioner, respon perspektif ke masa depan. Dan kelima, dia mempersiapkan pemimpin berikutnya berorientasi pada talenta.
“Keberhasilan itu harus melalui langkah-langkah kecil yang berkelanjutan. Terus semangat bekerja. Ketika menghadapi kesulitan, jangan pernah mundur. Tetap bertahan, bernafas dulu, dan maju lagi," pungkas Bambang.